Emiten Ritel Bagi-Bagi Dividen Triliunan Rupiah, Sinyal Optimisme di Tengah Tekanan Daya Beli

4 Min Read

Sejumlah emiten ritel papan atas mulai menebar dividen jumbo hingga triliunan rupiah, menjadi sinyal positif bagi industri ritel yang tengah menghadapi tekanan daya beli masyarakat. Emiten yang telah menetapkan pembagian dividen antara lain PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), sementara PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) masih dalam tahap menanti putusan resmi RUPST.

Mayora Indah (MYOR) Bagikan Rp1,22 Triliun Dividen Final

PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) menetapkan dividen final tahun buku 2024 sebesar Rp1,22 triliun atau Rp55 per saham, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Selasa (10/6/2025). Nilai ini setara dengan 40% dari laba bersih yang mencapai Rp3 triliun, dan tetap sama seperti tahun sebelumnya.

- Advertisement -

Direktur MYOR, Wardhana Atmadja, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Dalam laporan keuangannya, MYOR mencatat penjualan bersih Rp36,07 triliun, naik 20,34% secara tahunan. Penjualan domestik tumbuh 16,55% menjadi Rp20,71 triliun, sedangkan pasar Asia naik 10,20% menjadi Rp14,38 triliun.

MYOR menargetkan penjualan mencapai Rp39,7 triliun dan laba bersih Rp3,1 triliun di 2025, meskipun tetap mewaspadai risiko kenaikan harga komoditas dan tekanan daya beli.

Unilever (UNVR) Tebar Dividen Rp3,35 Triliun, Nyaris 100% dari Laba

PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) resmi membagikan dividen total Rp3,35 triliun untuk tahun buku 2024, setara Rp88 per saham, yang terdiri atas dividen interim Rp41 per saham (dibayarkan Desember 2024) dan dividen final Rp47 per saham yang akan didistribusikan selambat-lambatnya 2 Juli 2025.

- Advertisement -

Dividen tersebut mencerminkan rasio pembayaran 99,7% dari laba bersih 2024, menegaskan strategi Unilever dalam menjaga loyalitas investor meski menghadapi tekanan kinerja.

Analis Samuel Sekuritas, Jonathan Guyadi, menyebut bahwa pendapatan UNVR pada kuartal I/2025 mencapai Rp9,5 triliun, naik 22,6% secara kuartalan, meskipun turun 6,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Kontributor utama tetap dari segmen Home and Personal Care sebesar Rp5,86 triliun (61,9%) dan Foods and Refreshment Rp3,61 triliun (38,1%).

UNVR juga mencatat margin laba kotor yang membaik menjadi 48,2%, naik dari 44,5% kuartal sebelumnya, berkat efisiensi bahan baku dan penyesuaian harga. Margin EBIT pun melonjak ke 17,1%, dari hanya 6,7% di kuartal IV/2024.

ICBP Masih Dinanti, Investor Tunggu Keputusan Dividen

Sementara itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) baru akan menggelar RUPST pada Jumat, 20 Juni 2025, dengan keputusan dividen yang menjadi sorotan utama investor. Pada tahun 2024, ICBP mencetak laba bersih Rp7,08 triliun, dan jika mengacu pada rasio dividen 33% seperti tahun sebelumnya, potensi dividen yang dibagikan bisa mencapai lebih dari Rp2 triliun.

Namun demikian, analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo, mengingatkan bahwa stimulus pemerintah belum sepenuhnya berdampak positif terhadap kinerja emiten konsumer, karena sebagian besar bantuan diberikan dalam bentuk bahan pokok seperti beras, bukan dalam bentuk uang tunai yang bisa langsung mempengaruhi konsumsi produk ritel.

“Justru potensi peningkatan kinerja konsumer di kuartal II/2025 datang dari meningkatnya mobilitas masyarakat akibat banyaknya hari libur,” ujar Azis, Senin (9/6/2025).

Pembagian dividen besar dari emiten ritel besar ini memberi sinyal bahwa sektor ini tetap solid dalam menghadapi tekanan ekonomi dan melemahnya daya beli. Meski tantangan masih ada, prospek ke depan tetap menjanjikan seiring dengan strategi efisiensi dan optimalisasi margin yang dijalankan perusahaan.

Share This Article