CEO Lippo Group, James Riady, mengonfirmasi bahwa PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU), salah satu entitas bisnisnya, akan terlibat aktif dalam penyaluran pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Saat ini, NOBU sedang menyelesaikan tahapan administrasi dan dokumen sebagai persyaratan untuk menjadi bank penyalur resmi FLPP.
“Jika proses perizinannya bisa diselesaikan dalam waktu dekat, kami menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan untuk sekitar 20.000 unit rumah subsidi hingga akhir tahun ini,” ujar James Riady usai menghadiri pertemuan di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Jakarta, Rabu (27/5/2025).
Keputusan untuk melibatkan Bank Nobu sebagai salah satu bank penyalur FLPP didasari oleh permintaan langsung dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Permintaan ini muncul setelah pemerintah meningkatkan target kuota rumah subsidi dari sebelumnya 220.000 unit menjadi 350.000 unit.
Untuk memastikan seluruh kuota terserap tahun ini, Maruarar secara aktif mengajak sejumlah bank swasta, termasuk PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), NOBU, dan PT Bank Artha Graha Tbk. (INPC), agar ikut ambil bagian dalam pembiayaan program FLPP.
BCA sendiri telah resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai bank penyalur FLPP untuk tahun 2025, dengan komitmen mendanai sekitar 1.000 unit rumah subsidi sepanjang tahun ini. “Kita sudah mulai masuk ke pasar. Pak James melalui Nobu sudah siap, begitu pula Artha Graha dengan Pak Aguan. Banyak bank swasta lainnya juga mulai bergabung,” ungkap Maruarar, yang akrab disapa Ara.