Harga batu bara global tercatat bertahan stabil pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/4/2025), meskipun dibayangi oleh penurunan impor dari China yang menjadi konsumen terbesar komoditas ini.
Harga batu bara Newcastle untuk pengiriman April 2025 tetap di level US$ 95,05 per ton, sementara kontrak Mei 2025 stagnan di US$ 97,05 per ton, dan Juni 2025 tak bergerak dari US$ 101 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam juga cenderung mendatar. Kontrak April 2025 bertahan di US$ 102,55 per ton, Mei 2025 di US$ 99,15 per ton, dan Juni 2025 berada di US$ 99,80 per ton.
Impor Batu Bara China Melemah, Harga Spot Merosot ke Titik Terendah 4 Tahun
Mengutip Reuters, impor batu bara China pada Maret 2025 turun 6% secara tahunan (YoY). Penurunan ini dipicu oleh menumpuknya stok batu bara di pelabuhan-pelabuhan utama serta lemahnya permintaan domestik, yang mendorong harga spot batu bara ke level terendah sejak empat tahun terakhir.
Meski begitu, ada pergeseran pola impor dari China. Impor dari Rusia meningkat 6% menjadi 7,33 juta metrik ton, kendati dibayangi kendala logistik dan tekanan sanksi dari negara-negara Barat.
Sebaliknya, impor dari Indonesia—pemasok terbesar batu bara ke China—menurun 9% menjadi 17,96 juta ton. Penurunan ini terjadi setelah Indonesia memberlakukan kebijakan harga acuan batu bara (HBA) sebagai batas bawah transaksi ekspor mulai 1 Maret 2025.
Kebijakan tersebut membuat batu bara Indonesia menjadi relatif kurang kompetitif di pasar internasional, khususnya bagi pembeli yang sangat sensitif terhadap harga, seperti China.