Harga Batubara Anjlok 77% dari Puncaknya, Analis Kiwoom Lihat Sinyal Rebound Mulai Muncul

3 Min Read

Harga batubara global saat ini berada di kisaran US$ 100,80 per ton, mencerminkan koreksi tajam sebesar 77% dari puncak tertingginya pada tahun 2022 yang sempat menyentuh US$ 440 per ton.

Selama tiga tahun terakhir, industri batubara menghadapi tekanan bertubi-tubi. Penurunan terjadi secara beruntun: sebesar 64% pada 2023, 14% di 2024, dan 19% secara year-to-date (YTD) di 2025.

- Advertisement -

Namun dalam riset terbaru yang dirilis Kiwoom Sekuritas Indonesia pada Senin (2/6/2025), analis mulai melihat adanya indikasi pembalikan arah, baik dari sisi teknikal maupun fundamental. Riset ini disusun oleh Head of Equity Research Liza Camelia Suryanata dan Senior Equity Research Analyst Sukarno Alatas.

“Secara historis, fase koreksi mendalam seperti ini kerap menjadi awal dari siklus kenaikan baru di pasar komoditas,” tulis mereka.

Saat ini, indeks dolar AS (DXY) tengah berada di level historis tertingginya, sementara rasio harga komoditas terhadap saham menyentuh titik terendah dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini memunculkan peluang rotasi dana kembali ke sektor riil, termasuk komoditas.

- Advertisement -

Dari sisi teknikal, harga batubara kini mulai stabil di atas moving average 10 hari (MA10)—sesuatu yang belum terjadi sejak November 2024. Jika harga mampu menembus MA20 di sekitar US$ 102 per ton, maka tren naik jangka pendek dapat terkonfirmasi. Target teknikal selanjutnya berada di kisaran US$ 115 hingga US$ 140 per ton.

Riset tersebut juga menyoroti lima faktor utama yang berpotensi mendukung skenario rebound batubara dalam jangka menengah hingga panjang:

  1. Pelemahan dolar AS
  2. Transisi energi hijau yang mendorong permintaan logam strategis
  3. Defisit investasi di sektor tambang
  4. Tekanan inflasi struktural
  5. Deglobalisasi dan konflik geopolitik yang meningkatkan biaya produksi

Meskipun bayang-bayang resesi global dan kelebihan pasokan masih menghantui sejumlah komoditas, Kiwoom menilai bahwa momentum perlahan mulai berbalik ke sektor komoditas, khususnya bagi investor jangka menengah hingga panjang.

Beberapa saham yang direkomendasikan untuk dicermati seiring potensi pemulihan sektor ini meliputi:

  • Batubara: PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Harum Energy Tbk (HRUM)
  • Logam dasar & strategis: PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
  • Energi lainnya: PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Hero Global Investment Tbk (HGII), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)

Dengan kombinasi sentimen teknikal dan fundamental yang menguat, peluang pemulihan sektor batubara dan energi kini mulai terbuka bagi investor yang siap masuk lebih awal dalam siklus baru.

Share This Article