Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dinilai masih berada dalam tren penguatan. Berdasarkan analisis teknikal dari Henan Putihrai Sekuritas, muncul rekomendasi buy on weakness, yaitu aksi beli saat harga saham terkoreksi sementara.
Investor disarankan melakukan aksi beli di kisaran harga Rp440–450, dengan target harga harian untuk perdagangan Selasa (17/6/2025) berada di level Rp494–500. Namun demikian, apabila harga bergerak turun ke kisaran Rp418–420, disarankan untuk melakukan aksi stop loss.
Hingga berita ini ditulis, saham BRMS terpantau melemah 0,8% ke level Rp450 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski demikian, kinerja saham BRMS dalam jangka pendek hingga menengah menunjukkan tren positif. Dalam sepekan, harga saham naik 4,1%. Secara bulanan menguat 23,6%, sementara secara year to date (ytd) telah melesat 30%.
Direktur BRMS, Herwin Hidayat, turut mengungkapkan optimisme terhadap prospek harga emas dunia yang dinilai masih dalam tren bullish. Ia menyoroti prediksi beberapa lembaga keuangan global seperti JP Morgan, Morgan Stanley, UBS, dan Merryll Lynch yang memperkirakan harga emas dapat menembus level US$3.500 hingga US$4.000 per ons pada pertengahan 2026.
“Saya melihat dalam jangka pendek hingga menengah, harga emas masih akan meningkat. Prediksi harga emas US$3.500–4.000 per ons hingga pertengahan tahun depan bukanlah sesuatu yang mustahil,” ujar Herwin dalam sebuah program siaran di Studio Semesta B-Universe, PIK 2, Tangerang, Senin (16/6/2025).
Target Harga Baru BRMS: Buy dengan Potensi Tembus Rp900
Sucor Sekuritas dalam riset terbarunya memperkirakan produksi emas BRMS akan mencapai 190 ribu ons pada 2028. Jika terealisasi, BRMS berpotensi menjadi produsen emas terbesar ketiga di Indonesia, di bawah PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR).
BRMS diproyeksikan mencatat pertumbuhan produksi emas (compound annual growth rate / CAGR) sebesar 30% untuk periode 2024–2028, dengan proyeksi CAGR laba bersih mencapai 88%.
Sucor juga melihat BRMS akan diuntungkan oleh reli harga emas dunia. Harga emas tahun depan diperkirakan bisa mencapai US$4.000 per ons, dan terus tumbuh sekitar 5% per tahun setelahnya. Dalam skenario bullish, harga emas berpotensi menembus US$5.000 per ons, yang memungkinkan BRMS mencetak CAGR laba bersih hingga 100%.
Dengan skenario tersebut, harga wajar saham BRMS diperkirakan dapat menyentuh level Rp900 per saham. Sucor Sekuritas pun merekomendasikan BUY untuk saham BRMS, dengan target harga terbaru dinaikkan menjadi Rp750, lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya.