PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) memaparkan rencana strategisnya untuk mendorong pertumbuhan bisnis pada tahun 2025. Perusahaan berencana memperkuat kapasitas armadanya, memperluas jangkauan global, serta mengintegrasikan teknologi baru guna meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing di industri pelayaran.
Tirta Hidayat, Direktur Utama HUMI, menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan akuisisi 10 unit kapal sepanjang tahun 2025, sekaligus melakukan pengembangan layanan logistik LNG. “Kami telah mengalokasikan dana sebesar US$ 39,57 juta untuk merealisasikan rencana tersebut,” ungkapnya dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Sabtu (5/4/2025).
Perusahaan juga menitikberatkan pada sinergi antara efisiensi operasional, kepuasan pelanggan, dan prinsip keberlanjutan. Dengan mengadopsi sistem pemeliharaan terencana (Plan Maintenance System) serta mengoptimalkan pemanfaatan bunker, HUMI berharap armadanya dapat tampil lebih kompetitif di pasar global.
Rencana penambahan 10 kapal tersebut mencakup 4 unit oil & chemical tanker, 5 tugboat, 1 platform supply vessel (PSV), serta pengembangan layanan logistik LNG.
Tirta menambahkan bahwa HUMI akan tetap agresif dalam pengadaan kapal tanker oil & chemical, mengingat terbatasnya pasokan kapal jenis ini di pasar. Hingga akhir kuartal pertama 2025, perusahaan telah mengakuisisi dua kapal: MT Mac Singapore (oil & chemical tanker) dan MT Marlin 88 (oil tanker) dengan kapasitas tangki 50.322,80 meter kubik dan berat mati 34.995 DWT.
MT Marlin 88 dirancang untuk mengangkut berbagai produk minyak bersih (clean product) seperti Pertalite, Pertamax, Dexlite, Kerosene, Solar, hingga Naphtha, menjadikannya aset strategis dalam mendukung distribusi energi nasional.
Pada 2024, HUMI berhasil mencatatkan performa keuangan yang kuat, mempertegas perannya sebagai pemain utama di sektor pelayaran nasional. Laba bersih perusahaan meningkat sebesar US$ 368.603 atau tumbuh 2,9% dibanding tahun sebelumnya, hasil dari kinerja positif di seluruh lini bisnis.
Pendapatan HUMI pada 2024 mencapai US$ 127,68 juta, tumbuh 20,02% dari tahun 2023 yang sebesar US$ 106,38 juta. Laba kotor juga mengalami peningkatan menjadi US$ 31,16 juta, naik 6,93% dari tahun sebelumnya.
Tirta menjelaskan, peningkatan signifikan ini didorong oleh lonjakan permintaan di segmen transportasi kimia, khususnya untuk pengangkutan bahan seperti metanol dan asam sulfat, yang meningkat 72,11% secara tahunan.
Selain itu, pendapatan dari layanan marine support juga naik 8,4%, didorong oleh peningkatan kontrak time charter untuk armada kapal tunda. HUMI pun berencana memperkuat segmen ini lebih lanjut dengan penambahan kapal pada tahun 2025.