PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memperkuat strategi ekspansi internasional sebagai respons terhadap kondisi pelemahan rupiah dan stagnasi pasar dalam negeri. Emiten makanan olahan ini mencermati peluang lebih besar di luar negeri untuk menopang pertumbuhan bisnis.
Pada kuartal pertama 2025, penjualan segmen mi instan di pasar domestik—yang menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan—hanya naik tipis 0,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp14,7 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan volume sebesar 1% yoy dan kenaikan harga jual rata-rata sekitar 3%.
Sementara itu, pasar ekspor menunjukkan performa yang lebih positif. Penjualan luar negeri meningkat 3,6% yoy ke level Rp5,5 triliun, seiring pertumbuhan volume penjualan yang mencapai 13% yoy.
Analis OCBC Sekuritas, Jessica Leonardy, menyatakan bahwa prospek ICBP di pasar internasional tetap solid, khususnya di wilayah Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Dalam risetnya tertanggal 5 Juni 2025, ia menyebut pertumbuhan di pasar seperti Selandia Baru, Vietnam, dan Kamboja turut memberi kontribusi signifikan. Peran entitas anak, Pinehill, juga dinilai memperkuat kinerja ekspor.
“Penjualan di kawasan Timur Tengah dan Afrika diperkirakan akan tumbuh hingga 7% yoy dan mencapai Rp18,6 triliun sepanjang tahun ini,” ujar Jessica.
Ia memperkirakan kontribusi kawasan tersebut terhadap total pendapatan ICBP bisa mencapai sekitar 24%. ICBP juga mencatatkan pertumbuhan yang stabil di pasar Amerika Serikat, salah satunya melalui kerja sama distribusi dengan jaringan ritel besar seperti Walmart.
Meski demikian, analis dari Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, mengingatkan adanya risiko fluktuasi nilai tukar yang bisa memengaruhi kinerja ekspor.
“Ketidakpastian kondisi makroekonomi masih menjadi tantangan yang perlu diantisipasi,” kata Indy kepada Kontan, Senin (9/6).
Kendati demikian, prospek saham ICBP dinilai tetap menarik. Indy merekomendasikan aksi beli (buy) dengan target harga Rp11.875 per saham. Rekomendasi serupa juga diberikan oleh Jessica, dengan target harga yang lebih tinggi di angka Rp14.600 per saham.