Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Selasa pagi (10/6) dengan performa impresif, seiring dengan sentimen positif dari bursa regional. Berdasarkan data RTI pukul 09.06 WIB, IHSG melonjak 0,86% atau 61,22 poin ke posisi 7.174,645.
Sebanyak 263 saham tercatat menguat, sementara 168 saham melemah dan 220 lainnya bergerak stagnan. Aktivitas perdagangan pagi ini mencatatkan volume transaksi sebesar 2,7 miliar saham dengan nilai mencapai Rp1,9 triliun.
Delapan sektor terpantau menopang laju IHSG, dengan sektor teknologi mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 2,28%, disusul sektor energi 1,54% dan infrastruktur 1,02%.
Top Gainers dan Losers LQ45
Di jajaran saham unggulan LQ45, sejumlah emiten membukukan kenaikan signifikan. Saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melonjak 6,20% ke harga Rp2.910 per saham. Disusul PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang menguat 5,11% ke Rp1.750, dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) naik 4,87% ke Rp1.400.
Sebaliknya, beberapa saham mengalami tekanan jual. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 5,80% ke level Rp3.250, diikuti PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang terkoreksi 3,23% ke Rp3.590, serta PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang melemah 2,67% ke harga Rp438.
Bursa Asia Menguat di Tengah Harapan Dialog Dagang AS-China
Pasar saham Asia-Pasifik turut mencatatkan penguatan hari ini, dipicu oleh sikap optimistis investor terhadap lanjutan perundingan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Dialog antara kedua negara dijadwalkan berlanjut di London pada hari kedua, setelah pertemuan awal pada Senin yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi AS seperti Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan perwakilan dagang Jamieson Greer. Mereka bertemu dengan delegasi China yang dipimpin Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Walaupun belum menghasilkan kesepakatan konkret, langkah diplomatik ini disambut baik oleh pelaku pasar, terlebih di tengah memanasnya isu perdagangan yang melibatkan pembatasan ekspor logam tanah jarang dan teknologi chip.
“Ketidakpastian masih menjadi latar belakang utama pergerakan pasar, terutama karena kebijakan perdagangan yang terus berkembang,” ujar Christian Floro, analis dari Principal Asset Management, dikutip dari CNBC.
Dalam catatan analisnya, Floro merekomendasikan investor mulai mempertimbangkan saham-saham undervalued dan emiten global. Ia juga menilai sektor domestik seperti utilitas, properti, dan keuangan cukup tangguh menghadapi gejolak eksternal. Potensi pertumbuhan juga terbuka di segmen teknologi, terutama perusahaan perangkat lunak dan internet.
Performa Bursa Regional
Beberapa indeks utama Asia mencatatkan kinerja positif:
- Nikkei 225 Jepang naik 0,92%, dengan indeks Topix menguat 0,5%
- Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 1%, sementara Kosdaq naik 0,55%
- CSI 300 China daratan menguat tipis 0,19%, sedangkan Hang Seng Hong Kong naik 0,41%
- S&P/ASX 200 Australia menambah 0,73%
Optimisme investor terhadap prospek negosiasi dagang global serta rotasi sektor menjadi katalis utama pergerakan hari ini di pasar regional.