Internet di Iran Hampir Lumpuh Total! Pemerintah Disebut Matikan Akses karena Serangan Siber Israel

3 Min Read

Akses internet di Iran nyaris sepenuhnya terputus di tengah eskalasi konflik militer yang telah memasuki hari keenam dengan Israel. Laporan dari sejumlah lembaga pemantau jaringan global seperti NetBlocks dan Cloudflare mencatat bahwa lalu lintas internet di Iran anjlok hingga 97% dibanding pekan sebelumnya—menandai kondisi blackout nasional yang nyaris total.

Menurut NetBlocks, Iran kini berada dalam status pemadaman internet nasional menyeluruh, menyusul gangguan konektivitas parsial yang sempat terjadi beberapa hari terakhir. Data real-time dari sistem pemantauan IODA turut mengonfirmasi bahwa konektivitas di seluruh wilayah Iran mendadak runtuh secara serentak.

- Advertisement -

Mengutip TechCrunch, Kamis (19/6/2025), penyebab pasti pemutusan belum dapat dipastikan. Namun berbagai indikasi menunjukkan bahwa pemerintah Iran sengaja membatasi akses internet sebagai respons terhadap serangan siber yang diduga kuat berasal dari Israel.

Sejak konflik dimulai, Iran mengalami rentetan serangan digital, termasuk peretasan terhadap institusi keuangan besar dan platform bursa kripto. Media lokal menggambarkan tindakan Israel sebagai “perang siber besar-besaran”. Laporan dari The Times of India menyebutkan bahwa pembatasan akses internet dilakukan untuk menghalangi serangan lebih lanjut.

Juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, telah mengonfirmasi bahwa pemutusan internet adalah langkah defensif terhadap serangan siber dari Israel. Selain itu, pemadaman dilakukan guna mencegah kepanikan di tengah masyarakat setelah rentetan serangan rudal yang mengguncang berbagai wilayah Iran.

- Advertisement -

Pemerintah juga dikabarkan telah menginstruksikan seluruh pejabat untuk tidak menggunakan perangkat yang terhubung internet, dan menyarankan warga menghapus aplikasi pesan seperti WhatsApp yang memungkinkan mereka melewati sensor nasional. Akibatnya, warga Iran kini menghadapi gangguan besar dalam berkomunikasi, memperoleh informasi, hingga menjalankan kegiatan ekonomi harian.

Iran diketahui memiliki kontrol penuh atas infrastruktur digital melalui perusahaan negara Telecommunication Company of Iran (TCI) serta sistem Border Gateway Protocol (BGP) yang memungkinkan mereka memutus koneksi internet ke jaringan global dengan menarik pengumuman rute BGP. Metode ini pernah digunakan saat gelombang protes nasional pada 2019, dan serupa dengan langkah yang dilakukan Mesir pada 2011.

Pemadaman internet skala nasional memang bukan hal baru di Iran. Pada 2019, akses internet sempat dimatikan selama enam hari penuh untuk meredam demonstrasi besar-besaran.

Di tengah pemadaman ini, miliarder teknologi Elon Musk menyatakan akan tetap menyediakan akses internet ke Iran melalui jaringan Starlink. Dalam unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), Musk menyebut, “The beams are on,” sebagai sinyal bahwa layanan internet satelit Starlink telah diaktifkan di wilayah Iran. Langkah ini diambil menyusul keputusan pemerintah Iran memutus internet nasional pascaserangan udara Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran pada Jumat pagi.

Langkah Musk ini berpotensi membuka celah informasi bagi rakyat Iran di tengah upaya sensor dan pemadaman digital yang diberlakukan pemerintah.

Share This Article