PT Asuransi Jasindo Syariah terus memperkuat strategi pengelolaan investasinya agar tetap sejalan dengan prinsip syariah, terutama di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan. Fokus utama perusahaan tetap pada stabilitas dan keberlanjutan pengelolaan dana peserta.
Sekretaris Perusahaan Jasindo Syariah, Wahyudi, menegaskan bahwa pihaknya mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam setiap keputusan investasi.
“Kami selalu mengutamakan perlindungan dana peserta serta menjaga keberlangsungan program asuransi yang amanah,” ujarnya saat diwawancarai Kontan pada Jumat (30/5).
Ke depannya, Jasindo Syariah akan memperkuat portofolio investasinya dengan meningkatkan alokasi ke instrumen sukuk. Instrumen ini dinilai tidak hanya sesuai dengan prinsip syariah, tetapi juga menawarkan prospek yang menjanjikan.
Strategi tersebut, lanjut Wahyudi, mengacu pada pendekatan liability driven investment (LDI), yaitu mengelola portofolio investasi dengan memperhatikan kesesuaian jangka waktu antara aset dan kewajiban kepada peserta.
“Kami memilih tenor sukuk yang disesuaikan dengan tenor liabilitas, agar arus kas dari investasi dapat mengakomodasi kebutuhan pembayaran klaim dan manfaat tepat waktu,” jelasnya.
Lebih jauh, Wahyudi melihat peluang besar di sektor sukuk seiring dengan program pembangunan infrastruktur dan penguatan ekonomi nasional yang digencarkan pemerintah. Menurutnya, kondisi ini membuka ruang bagi pasar obligasi syariah untuk tumbuh positif.
“Imbal hasil dari sukuk diperkirakan akan tetap menarik dan kompetitif, sekaligus tetap memenuhi kaidah syariah,” imbuhnya.
Langkah ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi Jasindo Syariah dalam mendorong pertumbuhan ekosistem keuangan syariah di Indonesia. Wahyudi menambahkan bahwa penguatan peran industri asuransi syariah dalam pembiayaan berkelanjutan sejalan dengan visi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) serta arah kebijakan strategis pemerintah.