KBAG Bidik Pendapatan Naik 293% pada 2025, Genjot Ekspansi ke Jakarta Barat & Jonggol

3 Min Read

PT Karya Bersama Anugerah Tbk. (KBAG), emiten pengembang properti asal Balikpapan, menargetkan pertumbuhan pendapatan signifikan pada 2025 seiring prospek cerah sektor properti nasional. Perusahaan juga siap memperluas ekspansi proyek ke Jakarta Barat dan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Direktur Utama KBAG, Nicholas Sumasto, memaparkan bahwa pada 2025 perseroan membidik pendapatan hingga Rp57,9 miliar dari penjualan 176 unit hunian. Capaian ini melonjak lebih dari 293% dibandingkan dengan pendapatan 2024 sebesar Rp14,71 miliar dari 47 unit hunian yang terjual.

- Advertisement -

“Strategi bisnis KBAG tahun depan mencakup langkah-langkah utama guna mempertahankan daya saing dan mempercepat pertumbuhan bisnis,” ujar Nicholas dalam paparan publik tahunan, Selasa (17/6/2025).

Proyek Andalan & Ekspansi Wilayah

Pertumbuhan pendapatan KBAG akan ditopang oleh proyek eksisting di Balikpapan, Kalimantan Timur—yakni Green Valley 2 dan Green Hill @Sepinggan. Selain itu, perusahaan akan memulai proyek baru di Jakarta Barat dan Jonggol dengan pendekatan desain yang lebih milenial-friendly dan fungsional.

KBAG juga gencar menjalankan strategi pemasaran dinamis melalui media konvensional, digital, serta partisipasi aktif dalam berbagai pameran perumahan yang kini kembali ramai pasca-pandemi.

- Advertisement -

“Kami memilih bahan baku berkualitas secara selektif, dan mengoptimalkan lahan milik perusahaan maupun entitas anak untuk proyek baru,” tambah Nicholas.

Optimisme Properti & Pembangunan IKN

Meskipun ekonomi global masih melambat, KBAG tetap optimistis terhadap peluang sektor properti domestik. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus positif serta berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) diyakini akan menjadi katalis pertumbuhan.

Terlebih lagi, pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur telah mendongkrak nilai properti di wilayah sekitar, seperti Balikpapan dan Samarinda. Hal ini membuka peluang besar bagi pembangunan properti komersial seperti gedung perkantoran, hotel, dan pusat bisnis.

“Kami akan memaksimalkan potensi pasar melalui strategi pemasaran yang lebih terarah dan penguatan SDM untuk menghadapi peluang properti 2025,” tegasnya.

Alokasi Capex dan Likuiditas

Untuk mendukung ekspansi, KBAG mengalokasikan belanja modal (capital expenditure / capex) tahun 2025 sebesar Rp41 miliar. Dana tersebut akan berasal dari likuiditas internal, seperti hasil penjualan unit properti dan piutang usaha.

“Kami yakin likuiditas saat ini cukup untuk mendanai operasional dan memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga,” ungkap Nicholas.

Dia juga menambahkan, kebijakan insentif pemerintah seperti PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang berlaku sejak akhir 2023 menjadi angin segar bagi industri properti nasional, dan akan terus mendorong permintaan rumah, khususnya dari segmen kelas menengah.

Share This Article