Kinerja Q1 2025 Moncer, Matahari dan Ramayana Raup Laba Besar Meski Konsumsi Lesu

4 Min Read

Dua emiten ritel ternama, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS), membukukan kinerja keuangan yang solid pada kuartal I/2025, usai menjalankan strategi efisiensi dan ekspansi sepanjang tahun lalu.

Matahari mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp2,39 triliun atau melonjak 21,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,97 triliun. Lonjakan ini ditopang oleh peningkatan penjualan konsinyasi bersih dari Rp810 miliar menjadi Rp1,05 triliun. Penjualan ritel juga naik 16%, dari Rp1,15 triliun menjadi Rp1,34 triliun, meski pendapatan jasa turun dari Rp4,59 miliar menjadi Rp4,19 miliar.

- Advertisement -

Secara geografis, pendapatan LPPF didominasi dari wilayah Jawa (Rp1,47 triliun), diikuti Sumatra (Rp470,64 miliar), Kalimantan (Rp366,31 miliar), dan wilayah lainnya (Rp81,68 miliar). Setelah dikurangi berbagai beban, LPPF berhasil membukukan laba bersih Rp640 miliar atau melonjak 97,36% year-on-year (YoY) dari Rp324 miliar pada kuartal I/2024.

Jumlah gerai Matahari bertambah dari 142 menjadi 143 toko pada Q1/2025, dengan satu gerai tutup di Sumatra dan dua gerai baru dibuka di Jawa. Karyawan pun naik tipis dari 8.095 menjadi 8.105 orang. Meski kinerja meningkat, CEO Matahari Monish Mansukhani mengakui bahwa tantangan konsumsi masyarakat masih tinggi. “Kami tetap fokus memperkuat model operasional agar tetap relevan dengan preferensi konsumen,” tulisnya dalam siaran pers.

Sementara itu, Ramayana juga mencatat pertumbuhan signifikan. Pendapatan bersih RALS naik 38,17% YoY menjadi Rp1,14 triliun dari Rp830 miliar pada Q1/2024. Kenaikan ini didukung oleh lonjakan penjualan langsung dari Rp640 miliar menjadi Rp830 miliar. Komisi dari penjualan konsinyasi juga meningkat dari Rp190 miliar menjadi Rp310 miliar.

- Advertisement -

Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara menjadi penyumbang utama pendapatan RALS sebesar Rp750 miliar, disusul Sumatra (Rp170 miliar), Kalimantan (Rp100 miliar), serta Sulawesi dan Papua (Rp120 miliar). Laba bersih Ramayana tercatat Rp220 miliar, tumbuh 103,97% dari Rp108 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

RALS juga menambah satu gerai baru sehingga total gerai naik dari 95 menjadi 96 pada kuartal ini. Jumlah karyawan turut meningkat dari 3.395 menjadi 3.399 orang. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), RALS menyepakati pembagian dividen sebesar Rp60 per saham dengan total nilai Rp355,88 miliar.

Menariknya, baik Matahari maupun Ramayana sebelumnya sempat memangkas jumlah gerai dan karyawan pada 2024 meskipun mencatatkan laba tahunan. Matahari membukukan laba tahun penuh 2024 sebesar Rp827,6 miliar, tumbuh 22,5% YoY dari Rp675,3 miliar. Namun, jumlah gerainya turun dari 154 menjadi 142 toko, dengan total pemangkasan 12 gerai di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Karyawan juga dikurangi dari 9.092 menjadi 8.095 orang, dengan beban gaji dan tunjangan menurun dari Rp971,31 miliar (2023) menjadi Rp960,55 miliar (2024).

Ramayana pun melakukan strategi serupa. Jumlah gerai turun dari 96 menjadi 90 toko pada akhir 2024. Merek Robinson dan Cahaya masing-masing tetap dengan tiga dan dua toko. Efisiensi ini berdampak pada penurunan beban gaji dan tunjangan dari Rp390,8 miliar menjadi Rp365,21 miliar. RALS mencetak laba tahun penuh 2024 sebesar Rp314 miliar, naik 4,5% YoY dari Rp300,3 miliar.

Share This Article