Kinerja RAJA Moncer di Kuartal I/2025, Laba Tembus US$9,2 Juta Meski Laba Entitas Induk Turun

3 Min Read

PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I/2025 dengan membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih meskipun laba entitas induk mengalami penyesuaian.

Dalam laporan keuangan terbaru yang dirilis pada Selasa (29/4/2025), RAJA melaporkan pendapatan sebesar US$66 juta, naik dari US$61 juta pada periode yang sama tahun lalu. Lonjakan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan gas, kontribusi dari jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau, serta pertumbuhan pendapatan dari segmen operation and maintenance (O&M) di Ubadari, Papua Barat.

Laba Bersih Naik 14%, Tapi Laba Entitas Induk Terkoreksi

Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, mengungkapkan bahwa peningkatan pendapatan turut mendongkrak laba bersih perseroan sebesar 14% menjadi US$9,2 juta dari sebelumnya US$8 juta. Capaian ini mencerminkan keberhasilan efisiensi operasional dan implementasi strategi bisnis yang efektif.

Namun, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk justru mengalami penurunan sebesar 7% menjadi US$6,7 juta dari US$7,2 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Penyesuaian ini terjadi karena divestasi 30% saham di anak usaha, PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU), yang merupakan bagian dari langkah strategis perusahaan untuk memperkuat struktur keuangan sekaligus mendukung ekspansi jangka panjang,” ujar Djauhar.

Divestasi tersebut juga memberikan ruang yang lebih fleksibel bagi RATU dalam pertumbuhan ke depan, serta memperkuat neraca keuangan grup secara keseluruhan.

Fokus Ekspansi dan Capex US$70 Juta

Untuk mendukung rencana pertumbuhan berkelanjutan, RAJA telah mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar US$70 juta untuk tahun 2025. Hingga akhir kuartal I/2025, realisasi capex telah mencapai US$7 juta atau sekitar 10% dari total alokasi, yang difokuskan pada pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan.

Capex tersebut ditujukan untuk dua proyek utama: pengembangan kompresor gas di Sengkang dan pembangunan pipa BBM Tanjung Batu–Samarinda.

Tahun ini, RAJA menargetkan pertumbuhan bisnis di sektor midstream dan downstream sebagai bagian dari strategi diversifikasi. Salah satu langkah konkretnya adalah percepatan akuisisi perusahaan distribusi gas dan infrastruktur LNG, yang ditargetkan rampung pada kuartal II hingga kuartal III/2025.

“Negosiasi saat ini tengah dipercepat agar proses akuisisi dapat difinalisasi tepat waktu demi memperkuat posisi RAJA di sektor energi terintegrasi,” pungkas Djauhar.

Share This Article