Laba BCA Tembus Rp14,1 Triliun di Kuartal I/2025, Tumbuh Hampir 10%

3 Min Read

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) bersama anak usahanya sukses mencetak laba bersih sebesar Rp14,1 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun 2025. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 9,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,9 triliun.

Dalam pemaparan kinerja yang digelar pada Rabu, 23 April 2025, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyatakan bahwa peningkatan laba ini ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit di awal tahun.

“Perayaan Ramadan dan Idulfitri turut memberikan dorongan positif terhadap pertumbuhan kredit. Selain itu, antusiasme masyarakat dalam gelaran BCA Expoversary 2025 juga memberikan kontribusi signifikan. Karena itu, event ini kami perpanjang hingga 30 April 2025,” ujarnya.

Selama kuartal pertama 2025, total kredit yang disalurkan BCA naik 12,6% secara tahunan menjadi Rp941 triliun. Peningkatan ini turut didukung oleh dana murah (CASA) yang tumbuh 8,3% YoY ke angka Rp979 triliun. Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) naik 6,5% YoY menjadi Rp1.193 triliun.

Dari sisi pendapatan, pendapatan bunga bersih (net interest income) BCA meningkat 7,1% YoY menjadi Rp21,1 triliun. Pendapatan non-bunga juga tumbuh 8,1% YoY menjadi Rp6,8 triliun. Secara keseluruhan, pendapatan operasional BCA naik 7,4% menjadi Rp27,9 triliun.

BCA berhasil menjaga efisiensi operasionalnya dengan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) di angka 28,5%. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dan kredit berisiko (loan at risk/LAR) masing-masing berada pada posisi stabil yaitu 2% dan 6%. Sementara itu, cadangan kerugian penurunan nilai kredit untuk NPL dan LAR juga berada di posisi kuat, yakni 180,5% dan 66,5%.

Sebelumnya, analis telah memperkirakan pertumbuhan positif pada kinerja keuangan bank swasta milik Grup Djarum ini. Berdasarkan data dari Terminal Bloomberg, pendapatan BCA hingga Maret 2025 diprediksi mencapai Rp28,11 triliun, meningkat dari realisasi Rp23,78 triliun di Maret 2024. Laba bersih juga diproyeksikan mencapai Rp14,01 triliun, naik sekitar 8,78% dibandingkan dengan kuartal I/2024.

Saham BBCA juga mendapat sentimen positif dari analis. Dari total 36 analis yang disurvei Bloomberg, 32 merekomendasikan beli, sedangkan 4 menyarankan untuk tetap menahan (hold). Rata-rata target harga saham BBCA ditetapkan pada level Rp11.287 dalam kurun waktu 12 bulan ke depan.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 22 April 2025, saham BBCA menguat 2,41% atau naik 200 poin ke posisi Rp8.500. Hal ini membuka potensi kenaikan hingga 32,7% dibandingkan dengan harga saat ini. Adapun nilai kapitalisasi pasar BCA tercatat sebesar Rp1.037 triliun.

TAGGED:
Share This Article