Laba Bersih Danamon Turun Hampir 9% di Kuartal I-2025, NIM Masih Kuat di 7,1%

2 Min Read

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp756,6 miliar pada kuartal I-2025. Perolehan tersebut menurun 8,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp831,25 miliar.

Penurunan ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan bunga yang tumbuh 3,98% menjadi Rp5,74 triliun. Namun, beban bunga turut melonjak 18,3% dari Rp1,53 triliun menjadi Rp1,81 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) terkoreksi 1,25% menjadi Rp3,94 triliun.

Meski demikian, Danamon tetap mencatat pertumbuhan positif dari sisi fungsi intermediasi. Total kredit dan pembiayaan perdagangan (trade finance) konsolidasian meningkat 7% secara tahunan menjadi Rp192,7 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6% menjadi Rp151,7 triliun per Maret 2025.

Direktur Utama Danamon, D. Ejima, menyampaikan bahwa perseroan tetap menjaga momentum pertumbuhan yang sehat sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Ia menekankan bahwa Danamon berhasil menjaga performa baik dalam penyaluran kredit maupun penghimpunan dana, dengan kualitas aset yang tetap solid.

Kualitas Kredit dan Efisiensi Terjaga

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) bruto tercatat sebesar 1,9% per akhir Maret 2025, membaik 30 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk mengantisipasi risiko kredit di masa depan, Danamon tetap menyediakan pencadangan yang memadai, dengan rasio cakupan NPL mencapai 283,3%, naik 21,5 poin persentase secara tahunan.

Pendapatan operasional tercatat stabil di level Rp4,7 triliun. Sementara itu, efisiensi operasional tercermin dari penurunan biaya kredit (cost of credit) sebesar 11% secara tahunan. Dari sisi profitabilitas, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Danamon berada pada level 7,1% per akhir Maret 2025, mencerminkan posisi rentabilitas yang kuat di tengah ketatnya persaingan industri perbankan.

Share This Article