Laba Bersih ICBP Tembus Rp2,66 Triliun di Kuartal I/2025, Didorong Kinerja Mie Instan

2 Min Read

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), emiten makanan dan minuman yang dikenal lewat merek Indomie, membukukan laba bersih sebesar Rp2,66 triliun pada kuartal I/2025. Angka ini naik 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,35 triliun.

Pertumbuhan laba bersih ini selaras dengan kenaikan penjualan bersih yang mencapai Rp20,19 triliun, naik tipis dari Rp19,92 triliun pada kuartal I/2024. Segmen mie instan masih menjadi penopang utama dengan kontribusi sebesar Rp14,52 triliun, tumbuh 1,50% secara year-on-year (YoY).

Kontribusi pendapatan lainnya berasal dari segmen dairy senilai Rp2,67 triliun, makanan ringan Rp1,16 triliun, penyedap makanan Rp1,09 triliun, nutrisi dan makanan khusus Rp360,87 miliar, serta segmen minuman sebesar Rp372,08 miliar.

Direktur Utama dan CEO ICBP, Anthoni Salim, menyatakan bahwa kinerja positif ini menunjukkan resiliensi perusahaan di tengah tantangan eksternal yang terus berlangsung. “Kami berbesar hati bahwa ICBP mengawali 2025 dengan kinerja yang positif. Ke depannya, kami akan terus memantau perkembangan terkait ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian geopolitik,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (30/4/2025).

Anthoni menegaskan bahwa perusahaan tetap fokus pada inovasi produk, ekspansi distribusi dalam dan luar negeri, serta penguatan efisiensi operasional guna mempertahankan daya saing di tengah dinamika pasar.

Efisiensi yang dilakukan terbukti mendorong laba usaha naik 5% YoY menjadi Rp5,15 triliun dari sebelumnya Rp4,92 triliun. Margin laba usaha pun meningkat menjadi 25,5%, dibandingkan 24,7% pada periode yang sama tahun lalu.

Di sisi neraca, kas dan setara kas ICBP melonjak 26,18% menjadi Rp25,75 triliun pada akhir Maret 2025. Total aset induk usaha, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), juga naik 3,72% year-to-date (YtD) menjadi Rp130,73 triliun. Liabilitas meningkat 3,22% menjadi Rp60,89 triliun, sementara ekuitas tumbuh 4,16% ke Rp69,83 triliun.

Share This Article