PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN), emiten sawit milik konglomerat Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, mencetak lonjakan laba bersih signifikan pada kuartal I/2025. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, PGUN mengantongi laba bersih sebesar Rp45,45 miliar, melesat 883,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,62 miliar.
Kinerja mengesankan ini ditopang oleh kenaikan penjualan bersih sebesar 26,24% menjadi Rp175,69 miliar dari Rp139,17 miliar secara tahunan. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan minyak kelapa sawit sebesar Rp142,04 miliar, tumbuh 10,08% dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, penjualan inti sawit melonjak 265,70% menjadi Rp33,07 miliar. Namun, penjualan cangkang tercatat turun menjadi Rp571,13 juta dari Rp1,10 miliar.
Dari sisi pelanggan, penjualan terbesar PGUN berasal dari PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR), yang juga merupakan entitas afiliasi. Nilai transaksi dengan JARR mencapai Rp142,04 miliar atau sekitar 80,85% dari total penjualan.
Menariknya, meskipun penjualan meningkat, beban pokok penjualan PGUN justru turun 5,93% menjadi Rp108,63 miliar. Hal ini turut mendorong lonjakan laba kotor hingga 182,89% menjadi Rp67,06 miliar.
Setelah dikurangi berbagai beban operasional, laba bersih tahun berjalan PGUN tercatat sebesar Rp45,45 miliar. Dari sisi neraca, total aset perusahaan per akhir Maret 2025 tercatat Rp2,63 triliun, turun tipis 0,25% dibandingkan akhir 2024. Liabilitas juga menurun menjadi Rp794,74 miliar dari sebelumnya Rp846,24 miliar. Sementara itu, ekuitas naik menjadi Rp1,83 triliun dari Rp1,79 triliun di akhir tahun lalu.
Posisi kas dan setara kas akhir periode juga mengalami lonjakan signifikan sebesar 162,95%, dari Rp50,80 miliar menjadi Rp133,58 miliar.
Di lantai bursa, saham PGUN turut menunjukkan performa positif. Pada penutupan sesi I perdagangan Jumat (25/4/2025), saham PGUN naik 1,64% atau 8 poin ke level Rp496 per saham, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp2,85 triliun. Sejak awal tahun berjalan 2025, saham PGUN telah melejit 16,98%.