Laba Rp 124 Miliar Tak Dibagi, Krom Bank Fokus Inovasi dan Penguatan Likuiditas

3 Min Read

PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) serta Paparan Publik (Public Expose) pada Rabu, 20 Mei 2025. Dalam forum tersebut, pemegang saham menyetujui penggunaan seluruh laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp124 miliar untuk memperkuat saldo laba ditahan (retained earning) perseroan.

Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan, menjelaskan bahwa keputusan ini menjadi langkah strategis bagi masa depan perusahaan, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan dinamika sektor keuangan saat ini.

- Advertisement -

“Dengan mengalokasikan 100% laba untuk laba ditahan, kami memperoleh ruang yang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang, serta mendukung investasi pada pengembangan produk dan inovasi layanan,” ujar Anton dalam keterangan tertulis, Rabu (21/5).

Kinerja keuangan Krom Bank menunjukkan peningkatan signifikan pada 2024. Pendapatan bunga bersih perusahaan melonjak 125% dibanding tahun sebelumnya, menjadi Rp965 miliar dari Rp429 miliar. Kenaikan ini didorong oleh ekspansi kredit yang agresif.

Dana pihak ketiga (DPK) juga menunjukkan lonjakan tajam, naik hampir sembilan kali lipat menjadi Rp3,16 triliun dibandingkan Rp348 miliar pada 2023. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh peningkatan tabungan dan deposito.

Dalam RUPST, pemegang saham juga menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk audit laporan keuangan 2025, termasuk besaran honorarium serta syarat-syarat penunjukannya. Selain itu, disepakati pula penetapan gaji, tunjangan, serta jasa lainnya bagi jajaran Direksi dan Komisaris, dan pengesahan rencana aksi pemulihan (recovery plan) perusahaan.

- Advertisement -

DPK Jadi Fokus Pertumbuhan 2025

Memasuki tahun 2025, Krom Bank menjadikan penghimpunan dana sebagai prioritas. Hingga kuartal pertama tahun ini, DPK tercatat tumbuh 44% secara year to date, mencapai Rp4,6 triliun. Anton menyebutkan, pertumbuhan ini merupakan respons terhadap kondisi persaingan yang ketat dan tekanan biaya dana (cost of fund) yang meningkat.

Salah satu pendorong utama pertumbuhan DPK adalah produk deposito dengan imbal hasil hingga 8,75% per tahun, yang dinilai menarik di tengah gejolak pasar keuangan.

“Kami akan terus menjaga daya saing produk, mengelola biaya dana secara efisien, serta memperkuat likuiditas agar tetap tangguh menghadapi dinamika ekonomi,” tambah Anton.

Krom Bank juga konsisten berinovasi dengan pengembangan fitur dan layanan berbasis teknologi digital guna menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah yang terus berkembang.

Kinerja Kredit Tumbuh, Risiko Tetap Terkendali

Di sisi penyaluran kredit, Krom Bank mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,7% secara year to date. Meskipun ekspansi terus berlanjut, perusahaan tetap menjaga kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross berada di angka 2,82%, sementara loan to deposit ratio (LDR) tercatat 109,34%.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit dilakukan secara selektif dan hati-hati, dengan manajemen risiko yang terjaga dan posisi likuiditas yang sehat.

Dengan strategi yang solid dan fokus pada keberlanjutan, Krom Bank optimistis dapat memperkuat posisinya di industri perbankan nasional dan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif sepanjang tahun 2025.

Share This Article