Laba TBIG Naik 18% di Kuartal I/2025, Ditopang Kenaikan Pendapatan dan Segmen Serat Optik

2 Min Read

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), emiten penyedia infrastruktur menara telekomunikasi, mencatat kinerja solid pada kuartal I/2025 dengan pertumbuhan laba bersih dua digit. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, TBIG membukukan laba bersih sebesar Rp413,3 miliar, meningkat 18,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp349,8 miliar.

Peningkatan laba ini turut didorong oleh kenaikan pendapatan yang tumbuh tipis 1,58% secara tahunan (year-on-year). Total pendapatan TBIG tercatat mencapai Rp1,73 triliun per akhir Maret 2025, naik dari Rp1,7 triliun pada kuartal I/2024.

- Advertisement -

Kontribusi Pendapatan dari Operator Telekomunikasi

Pendapatan TBIG terutama berasal dari sejumlah operator besar nasional, di antaranya:

  • PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel): Rp576,3 miliar
  • PT Indosat Tbk. (ISAT): Rp437,8 miliar
  • PT XL Axiata Tbk. (EXCL): Rp319,7 miliar
  • PT Smart Telecom: Rp233 miliar

Selain itu, segmen serat optik juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Pendapatan dari segmen ini meningkat menjadi Rp150,7 miliar pada kuartal I/2025, naik dari Rp136,6 miliar secara tahunan.

Biaya dan Laba Kotor

Di sisi beban, TBIG mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 1,87% menjadi Rp473,2 miliar, dari sebelumnya Rp464,5 miliar. Meski beban meningkat, laba kotor TBIG tetap naik 1,48% menjadi Rp1,25 triliun dibandingkan Rp1,24 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

- Advertisement -

Aset dan Struktur Keuangan

Dari sisi neraca, TBIG mencatat beberapa perubahan sebagai berikut:

  • Total aset per 31 Maret 2025 tercatat turun menjadi Rp44,9 triliun, dari Rp47,3 triliun pada akhir Desember 2024.
  • Total liabilitas juga turun menjadi Rp34,07 triliun dari sebelumnya Rp36,7 triliun.
  • Total ekuitas justru naik menjadi Rp10,8 triliun, dari Rp10,5 triliun di akhir tahun lalu.

Kinerja ini menunjukkan TBIG berhasil menjaga pertumbuhan laba di tengah ketatnya persaingan industri menara, sambil tetap melakukan efisiensi struktur keuangan dan memperkuat portofolio bisnis, termasuk dari sektor serat optik yang terus berkembang.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi.

Share This Article