Lo Kheng Hong Raup Dividen Rp49 Miliar dari PGAS, Analis Malah Rekomendasikan Jual?

3 Min Read

Kekayaan investor legendaris Lo Kheng Hong kembali meningkat signifikan. Dalam waktu dekat, pria yang dijuluki “Warren Buffett Indonesia” ini akan menerima dividen tunai hampir Rp49 miliar dari kepemilikannya di saham blue chip PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS).

Sebagai informasi, saham blue chip adalah saham lapis satu dengan fundamental kuat dan kapitalisasi pasar besar, umumnya masuk dalam indeks mayor seperti LQ45. PGAS termasuk dalam kelompok ini dan baru saja mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk membagikan dividen jumbo dari laba tahun buku 2024.

- Advertisement -

PGAS Tebar Dividen Rp4,42 Triliun

Manajemen PGAS memutuskan membagikan dividen sebesar US$271,54 juta, atau setara dengan 80% dari laba bersih 2024 yang mencapai US$339,42 juta. Jika dikonversi menggunakan kurs Jisdor BI per 28 Mei 2025 (Rp16.300 per dolar AS), maka total dividen yang dibagikan setara Rp4,42 triliun atau Rp182,58 per saham.

Jadwal Pembagian Dividen PGAS:

  • Tanggal efektif: 28 Mei 2025
  • Cum dividen pasar reguler & negosiasi: 11 Juni 2025
  • Ex dividen pasar reguler & negosiasi: 12 Juni 2025
  • Cum dividen pasar tunai: 13 Juni 2025
  • Ex dividen pasar tunai: 16 Juni 2025
  • Recording date: 13 Juni 2025
  • Tanggal pembayaran: 2 Juli 2025

Lo Kheng Hong Pegang 268,88 Juta Saham PGAS

Berdasarkan laporan kepemilikan saham per 30 April 2025, Lo Kheng Hong tercatat menggenggam sekitar 268,88 juta saham PGAS atau setara dengan 1,11% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Posisi ini menempatkannya dalam jajaran 10 besar pemegang saham PGAS, bahkan mengungguli BlackRock yang hanya memegang 195,86 juta saham.

Dengan jumlah tersebut, Lo Kheng Hong diperkirakan akan mengantongi dividen sekitar Rp49 miliar dari PGAS tahun ini.

- Advertisement -

Bagaimana Prospek Saham PGAS?

Pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025, saham PGAS ditutup turun tipis di level Rp1.840, melemah 0,81% dibanding hari sebelumnya. Sejak awal tahun, saham ini masih mencatat kenaikan akumulatif sebesar 14,29% atau 230 poin.

Namun, analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memberikan pandangan berbeda. Menurutnya, saham PGAS tengah tertahan di area resistance Rp1.830–Rp1.850 dengan tren indikator MACD yang mulai melandai serta volume transaksi yang menurun.

“Support saat ini berada di level Rp1.700, sementara resistance ada di Rp1.790. Rekomendasinya sell,” ujar Audi, Senin (2/6/2025).

Meski mendatangkan dividen besar untuk investor senior seperti Lo Kheng Hong, saham PGAS tetap perlu dicermati secara teknikal bagi investor ritel, khususnya jelang pembagian dividen pada awal Juli.

Share This Article