MDTV Media Technologies Catat Kerugian Rp53,7 Miliar di Kuartal I 2025, Pendapatan Anjlok 60 Persen

2 Min Read

PT MDTV Media Technologies Tbk (NETV) kembali mencatat kinerja keuangan yang belum memuaskan di kuartal pertama 2025.

Perusahaan membukukan rugi bersih sebesar Rp53,7 miliar, meskipun angka ini menunjukkan perbaikan tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai kerugian Rp63,77 miliar. Dengan demikian, rugi per saham dasar menurun menjadi Rp1, dari sebelumnya Rp3.

Pendapatan emiten media ini anjlok drastis sebesar 60% menjadi Rp32,69 miliar, dibandingkan Rp81,78 miliar pada kuartal pertama 2024. Beban materi program dan siaran tercatat Rp59,48 miliar, sedikit turun dari Rp63,33 miliar.

Namun, kondisi tersebut tidak cukup menahan laju kerugian kotor yang membengkak menjadi Rp26,79 miliar, berbanding terbalik dengan laba kotor Rp18,45 miliar yang dicetak pada periode sama tahun sebelumnya.

Dari sisi efisiensi, beban umum dan administrasi turun signifikan menjadi Rp35,92 miliar dari sebelumnya Rp60,81 miliar. Di sisi lain, pemulihan kerugian penurunan nilai piutang melemah menjadi Rp78,36 juta dari Rp166,14 juta.

Perusahaan juga mencatat rugi selisih kurs sebesar Rp307,15 juta, sedikit lebih rendah dari tahun lalu sebesar Rp311,51 juta. Kerugian dari penjualan aset tetap juga turun menjadi Rp5,95 miliar dari Rp13,46 miliar.

MDTV mencatat peningkatan pendapatan bunga yang signifikan mencapai Rp781 juta, melesat dari hanya Rp29,13 juta pada periode sebelumnya. Beban keuangan juga turun drastis menjadi Rp765,19 juta, dari sebelumnya Rp23,43 miliar. Namun, keuntungan lain-lain menurun ke Rp443,98 juta dari Rp2,77 miliar.

Secara keseluruhan, rugi sebelum pajak penghasilan tercatat Rp68,43 miliar, lebih rendah dibandingkan rugi sebelum pajak Rp76,6 miliar pada kuartal I 2024. Perusahaan memperoleh manfaat pajak sebesar Rp14,56 miliar, naik dari Rp12,37 miliar.

Dari sisi neraca, total ekuitas MDTV turun menjadi Rp621,82 miliar dari akhir 2024 yang sebesar Rp675,39 miliar. Defisit perusahaan juga meningkat menjadi Rp3,78 triliun, dari sebelumnya Rp3,73 triliun. Jumlah liabilitas naik ke Rp384,34 miliar dari Rp369,47 miliar, sementara total aset menyusut menjadi Rp1 triliun, dibandingkan Rp1,04 triliun di akhir tahun lalu.

Share This Article