Pandu Patria Sjahrir, Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), menjelaskan bahwa Danantara merupakan salah satu inisiatif pemerintah dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
“Danantara ini berperan sebagai wadah atau institusi khusus untuk membangun kapasitas SDM,” ujar Pandu saat ditemui di Cibubur, Jawa Barat, pada hari Minggu.
Menurut Pandu, meskipun Indonesia kaya akan sumber daya alam seperti nikel dan batu bara, keberhasilan pemanfaatannya sangat bergantung pada kualitas SDM yang mampu mengelola kekayaan tersebut.
“Sumber daya alam memang potensi besar, tapi yang bisa mengubahnya menjadi nilai adalah manusia. Oleh karena itu, kami fokus pada investasi dan kerja sama global untuk membawa pengetahuan dan transfer teknologi ke Indonesia. Semua itu kembali pada pengembangan SDM,” jelasnya.
Pandu memandang Danantara sebagai sebuah “investasi” dalam pengembangan SDM yang berpotensi memberi dampak besar bagi kemajuan bangsa.
“Investasi yang kami lakukan difokuskan pada pengembangan human capital untuk mendorong kemajuan Indonesia. Di Danantara, kami juga menggarap sektor energi transisi, hilirisasi, serta kecerdasan buatan (AI), yang semua itu memerlukan peningkatan kualitas SDM,” ujarnya.
Lebih lanjut, putra sulung ekonom terkemuka Indonesia, Sjahrir, ini menilai bahwa Danantara berfungsi sebagai institusi dengan visi jangka panjang untuk masa depan negara.
“Danantara merupakan sebuah bentuk pembangunan institusi yang berorientasi jangka panjang. Tujuannya adalah menciptakan institusi baru melalui investasi,” ungkap Pandu.
“Meski keuntungan finansial penting, kami juga menekankan nilai-nilai keberlanjutan, nilai tambah, dan kedaulatan nasional sebagai fokus utama dalam pengelolaan investasi ini,” tambahnya.