Menko Airlangga: Indonesia dan EAEU Segera Sepakati Perjanjian Dagang Bersejarah

3 Min Read

Pemerintah Indonesia terus memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (EAEU), seiring dengan berjalannya proses perundingan Indonesia–EAEU Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) yang dimulai pada Desember 2022 lalu.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Urusan Perdagangan dari Eurasian Economic Commission (EEC), Andrey Slepnev, di Jakarta pada Kamis (29/5).

- Advertisement -

Dalam pertemuan itu, kedua pejabat membahas kemajuan negosiasi FTA, termasuk sejumlah isu strategis seperti peningkatan akses pasar bagi produk unggulan dari kedua pihak.

Menko Airlangga menyampaikan optimisme bahwa proses perundingan akan mencapai kesepakatan dalam waktu dekat, mengingat sebagian besar isu krusial telah berhasil disepakati.

“Terselesaikannya perjanjian ini akan memberikan sinyal positif bagi perekonomian global,” ujar Airlangga.

Kesepakatan dagang tersebut dinilai akan menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan kawasan Eurasia. Blok EAEU, yang mencakup populasi lebih dari 180 juta jiwa, dipandang sebagai mitra dagang strategis dengan potensi besar.

- Advertisement -

Sepanjang 2024, nilai perdagangan antara Indonesia dan EAEU tercatat mencapai USD 4,09 miliar, mengalami pertumbuhan hampir 8 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Slepnev menyatakan kesiapan pihak EAEU untuk memperluas cakupan perdagangan dengan Indonesia. Ia juga mendorong peningkatan interaksi antara pelaku usaha kedua belah pihak guna menjajaki peluang kolaborasi lebih lanjut.

Slepnev turut menyoroti pertumbuhan ekonomi positif di kawasan EAEU, dengan rata-rata pertumbuhan PDB mencapai 4,4 persen—angka yang melebihi rata-rata global. Ia juga mengapresiasi pencapaian ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir yang dinilai mencerminkan keberhasilan kebijakan nasional.

“Ini merupakan peluang strategis untuk memperkuat kerja sama, khususnya dalam menghadapi ketidakpastian di kancah perdagangan internasional,” tutur Slepnev.

Pertemuan ini diharapkan menjadi landasan kuat bagi penyelesaian perundingan I-EAEU FTA dalam waktu dekat dan membuka jalan bagi kemitraan ekonomi yang lebih luas dan saling menguntungkan.

“Menurut saya, ini menunjukkan bahwa kita adalah mitra sejati. Dalam masa penuh tantangan, kita tetap bisa menyelesaikan negosiasi dan melangkah ke arah yang sama,” kata Airlangga menutup pertemuan.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah pejabat tinggi dari Indonesia, termasuk Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono, serta Staf Ahli Menko Perekonomian Haryo Limanseto dan Johni Martha.

Share This Article