Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan bahwa ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan tidak mengganggu kinerja ekspor Indonesia. Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan, ekspor Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal I/2025.
“Hingga Maret, ekspor kita tumbuh 6,93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jadi, sementara ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujar Budi usai peluncuran Gerakan Kamis Pakai Lokal di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Ia juga memastikan bahwa ekspor Indonesia tetap surplus terhadap India maupun Pakistan, meskipun situasi di kawasan Asia Selatan sedang memanas.
“Enggak ada masalah. Ekspor kita ke India dan Pakistan semuanya masih surplus,” imbuhnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperkuat pernyataan tersebut. Pada Maret 2025, nilai ekspor Indonesia tercatat mencapai US$23,25 miliar, naik 5,95% dibandingkan Februari 2025 dan tumbuh 3,16% dibandingkan Maret 2024. Adapun ekspor nonmigas mencapai US$21,80 miliar, meningkat 4,71% secara bulanan dan naik 2,56% secara tahunan.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari–Maret 2025 tercatat sebesar US$66,62 miliar, naik 6,93% dibandingkan kuartal I/2024. Dari jumlah tersebut, ekspor nonmigas menyumbang US$62,98 miliar, tumbuh 7,84% secara tahunan.
India tetap menjadi salah satu tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia. Pada Maret 2025, nilai ekspor nonmigas ke India tercatat sebesar US$1,41 miliar, menjadikannya negara tujuan ekspor nonmigas ketiga terbesar. Meski turun dibandingkan US$1,77 miliar pada Maret 2024, secara kumulatif ekspor nonmigas ke India sepanjang Januari–Maret 2025 masih mencapai US$4,28 miliar, hanya turun dari US$5,08 miliar pada periode yang sama tahun lalu. India berkontribusi sekitar 6,8% terhadap total ekspor nonmigas Indonesia dalam periode tersebut.
Namun demikian, BPS belum merilis data spesifik terkait nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Pakistan untuk periode yang sama.
Sementara itu, situasi geopolitik di kawasan memanas setelah India meluncurkan serangan rudal bertajuk Operasi Sindoor ke sembilan titik di wilayah Pakistan pada Rabu (7/5/2025). Mengutip laporan Al Jazeera, India mengklaim serangan tersebut bertujuan menghancurkan “infrastruktur teroris” di Pakistan dan Kashmir. India juga menegaskan bahwa serangan tersebut tidak ditujukan ke fasilitas militer Pakistan.
Pihak militer Pakistan, melalui juru bicara Letjen Ahmed Sharif Chaudhry, mengonfirmasi bahwa rudal-rudal India menghantam empat lokasi di wilayah Punjab dan dua lokasi di Kashmir yang dikuasai Pakistan. Serangan berlangsung sekitar pukul 01.00 waktu setempat.