Sebagian besar bursa saham Asia masih tutup pada perdagangan Selasa pagi (6/5), menyusul hari libur nasional di beberapa negara. Namun, beberapa indeks utama yang tetap beroperasi menunjukkan pergerakan yang bervariasi.
Pada pukul 08.22 WIB, indeks Hang Seng di Hong Kong dibuka naik 0,32% ke level 22.576,56. Di sisi lain, indeks saham di Taiwan, Taiex, justru melemah 0,6% menjadi 20.409,64. Indeks ASX 200 Australia juga tercatat turun tipis 0,01% ke posisi 8.156,6.
Sementara itu, pasar saham di kawasan Asia Tenggara menunjukkan tren positif. Indeks FTSE Straits Times Singapura menguat tipis 0,04% ke angka 3.854,72, sedangkan FTSE Bursa Malaysia naik 0,11% ke 1.541,2.
Pergerakan saham Australia terpantau datar, seiring fokus investor terhadap dinamika perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara Asia-Pasifik. Penguatan sejumlah mata uang Asia, menyusul pelemahan dolar AS, turut menjadi perhatian pelaku pasar.
Dari sisi perdagangan internasional, India dikabarkan telah mengusulkan skema bebas tarif untuk produk baja, suku cadang otomotif, dan farmasi dalam jumlah tertentu secara timbal balik. Di lain pihak, pemerintah Malaysia menyebut bahwa Amerika Serikat telah menyetujui pembicaraan lanjutan, bahkan membuka peluang pengurangan tarif.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa kesepakatan perdagangan dengan sejumlah negara Asia “hampir tercapai.” Pernyataan ini senada dengan komentar Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya menyatakan potensi tercapainya beberapa kesepakatan dalam waktu dekat.
Sementara itu, perdagangan saham di Tiongkok akan kembali dibuka setelah libur Hari Buruh. Para pelaku pasar menantikan perkembangan terbaru dalam hubungan dagang antara Beijing dan Washington, yang menunjukkan indikasi menuju penyelesaian damai.
Selain itu, pelaku pasar juga menantikan rilis data Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa Caixin untuk bulan April, yang mencerminkan kondisi sektor jasa di China.