MD Entertainment (kode saham: FILM) mencatatkan performa keuangan yang negatif di kuartal pertama 2025, dengan kerugian mencapai Rp9,05 miliar. Kondisi ini sangat kontras dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu saat perusahaan masih membukukan laba bersih Rp4,59 miliar. Dampaknya, laba per saham dasar turun dari surplus Rp0,48 menjadi defisit Rp0,91.
Meski demikian, perusahaan mengalami lonjakan pendapatan hingga 125,85% menjadi Rp122,46 miliar dibandingkan dengan Rp54,22 miliar di kuartal I 2024. Sayangnya, peningkatan beban pokok pendapatan yang signifikan—naik dari Rp25,28 miliar menjadi Rp66,23 miliar—membatasi pertumbuhan keuntungan kotor, meski tetap naik menjadi Rp56,22 miliar.
Beban operasional pun ikut membengkak, dari Rp32,86 miliar menjadi Rp84,02 miliar, yang berkontribusi pada rugi usaha sebesar Rp27,8 miliar, naik dari Rp3,92 miliar pada tahun lalu. Sementara itu, penghasilan non-operasional meningkat menjadi Rp15,29 miliar. Namun, lonjakan drastis pada beban non-operasional—mencapai Rp24,73 miliar dari hanya Rp379 juta—membuat beban bersih lain-lain menjadi Rp9,43 miliar, yang sebelumnya masih mencatat keuntungan.
Secara keseluruhan, rugi sebelum pajak mencapai Rp37,23 miliar, dibandingkan dengan laba sebelum pajak Rp5,07 miliar di kuartal I tahun lalu. Rugi bersih perusahaan pun membengkak menjadi Rp20,29 miliar, anjlok lebih dari 550 persen dibandingkan keuntungan Rp4,45 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi neraca, ekuitas MD Entertainment sedikit menyusut ke angka Rp2,69 triliun dari Rp2,71 triliun pada akhir 2024. Liabilitas juga berkurang ke Rp1,18 triliun dari Rp1,22 triliun, begitu juga dengan total aset yang turun dari Rp3,93 triliun menjadi Rp3,87 triliun.