Petronas Gaspol di Indonesia: Siap Produksi 18.000 Barel Minyak per Hari di 2027

3 Min Read

Perusahaan energi asal Malaysia, Petronas, kembali menegaskan komitmennya dalam mengeksplorasi dan mengembangkan potensi migas di Indonesia. Melalui partisipasinya di ajang IPA Convex 2025, Petronas menyoroti pentingnya Indonesia dalam strategi global mereka untuk mendukung ketahanan dan keberlanjutan energi.

“Indonesia tetap menjadi salah satu wilayah kunci dalam portofolio internasional Petronas. Kami melihat potensi besar di sektor migas Indonesia yang bisa mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Mohd Redhani Abdul Rahman, Vice President of International Assets Upstream Petronas.

Fokus pada Proyek Strategis

Petronas yang kini beroperasi di lebih dari 100 negara, tengah menggarap sejumlah proyek penting di tanah air. Di antaranya adalah pengembangan Bukit Tua Fase-4 dan lapangan Bukit Panjang di Wilayah Kerja (WK) Ketapang, serta lapangan Hidayah di WK North Madura II.

- Advertisement -

Proyek Hidayah ditargetkan mulai berproduksi pada 2027 dengan proyeksi puncak produksi mencapai 18.000 barel minyak per hari (BOPD).

“Kami sedang mempersiapkan produksi perdana lapangan Hidayah pada 2027. Proyek ini akan menjadi tambahan signifikan bagi produksi migas kami di Jawa Timur,” kata Wimbuh Nawa Nugroho, VP of Production Operations Petronas Indonesia.

Peran Strategis untuk Ketahanan Energi

Keberadaan Petronas di Indonesia tidak hanya sebatas bisnis, namun juga bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi nasional. Di Jawa Timur, perusahaan ini aktif dalam kegiatan hulu migas sekaligus memberdayakan masyarakat melalui berbagai program sosial dan ekonomi.

- Advertisement -

Hudi D Suryodipuro, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Petronas. Ia menyebut Petronas sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang aktif berinvestasi, termasuk dengan terlibat dalam proyek Abadi Masela setelah vakum akibat keluarnya salah satu mitra sebelumnya.

“Masuknya Petronas ke blok Masela kembali menghidupkan proyek tersebut. Kami juga optimistis bahwa proyek Hidayah dapat segera berproduksi dan mendukung program swasembada energi nasional,” tutur Hudi.

Operasi Luas di Wilayah Indonesia

Saat ini, Petronas bertindak sebagai operator untuk WK Ketapang, North Madura II, dan North Ketapang di lepas pantai Jawa Timur. Selain itu, perusahaan ini juga mengelola WK Bobara di Papua Barat, serta menjadi mitra pada lima wilayah kerja lain yang tersebar di Sumatra, Laut Natuna, hingga kawasan timur Indonesia.

Dengan langkah agresifnya dalam investasi dan pengembangan aset, Petronas menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi pusat perhatian utama dalam ekspansi migas globalnya.

Share This Article