PT PLN (Persero) resmi menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah startup berbasis teknologi hijau (greentech) di Tanah Air. Langkah ini menjadi bagian dari visi besar perusahaan untuk melahirkan startup energi Indonesia dengan valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp16,3 triliun, sekaligus mendorong kiprah mereka di kancah global.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, mengungkapkan bahwa PLN telah membangun ekosistem startup energi sejak 2023 melalui dua program utama.
Yang pertama adalah kolaborasi dengan startup tahap lanjut yang langsung terintegrasi dengan sistem kelistrikan nasional. Program kedua adalah inkubasi bagi startup tahap awal, yang mencakup pendampingan, pelatihan, hingga eksplorasi model bisnis jangka panjang.
“Startup memiliki peran vital sebagai motor perubahan berkat fleksibilitas, kreativitas, dan daya inovasi yang tinggi,” ujar Hartanto.
Sebagai bentuk komitmen memperkuat sinergi lintas sektor, PLN juga menandatangani dua kerja sama strategis dengan kementerian.
Kerja sama pertama dilakukan bersama Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mendukung pengembangan produk serta layanan digital dari startup. Sedangkan kolaborasi kedua dijalin dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi guna memperkuat penelitian dan pengembangan di sektor kelistrikan.
PLN Group turut memperluas jejaring kolaborasi dengan sejumlah startup pilihan di berbagai sektor teknologi. Di antaranya, PLN Icon Plus menggandeng Magnar dan Soca.AI untuk solusi berbasis Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI). Sementara PLN Enjiniring bekerja sama dengan TechnoGIS dalam penerapan teknologi AI di bidang rekayasa teknik.
Tidak hanya itu, sinergi juga dilakukan oleh PLN Nusadaya bersama Algatek untuk pengembangan teknologi penangkapan karbon, serta PLN Electricity Services dengan Starvo dalam pengelolaan operasional dan perawatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Di sisi lain, PLN Haleyora Powerindo menjalin kerja sama dengan Charged untuk pengembangan armada kendaraan listrik.
“Kami optimistis kolaborasi ini akan melahirkan unicorn energi nasional yang tidak hanya berdaya saing lokal, tapi juga mampu berkiprah di pasar global,” pungkas Hartanto.