Saham Antam Tiba-Tiba Ambles Usai Anak Usaha Dihentikan Sementara, Ada Apa?

4 Min Read

Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) ditutup melemah tajam sebesar 2,82% ke level Rp3.450 per saham pada perdagangan Kamis, 5 Juni 2025. Penurunan ini terjadi secara tiba-tiba setelah saham Antam sebelumnya mencatat tren penguatan selama sepekan terakhir.

Data mencatat, sebanyak 193,55 juta saham ANTM berpindah tangan dalam 39.345 kali transaksi dengan nilai total Rp676,31 miliar. Tekanan jual terlihat kuat dari investor asing yang mencatatkan aksi net sell sebesar Rp150 miliar.

- Advertisement -

Padahal, sejak 28 Mei hingga 4 Juni 2025, saham ANTM selalu ditutup menguat, bahkan mencetak lonjakan signifikan masing-masing +6,75% dan +5,65% pada 2 dan 4 Juni. Namun sentimen negatif langsung menekan harga saham menyusul kabar penghentian sementara operasi anak usaha Antam, PT Gag Nikel.

Operasi Gag Nikel Dihentikan Sementara oleh ESDM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan penghentian sementara aktivitas pertambangan PT Gag Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Langkah ini diambil sebagai respons atas laporan masyarakat terkait dampak tambang terhadap kawasan wisata Raja Ampat.

PT Gag Nikel merupakan anak usaha Antam yang kepemilikannya dikendalikan secara tidak langsung 100% melalui Asia Pacific Nickel Pty Ltd.

- Advertisement -

“Izin pertambangan di Raja Ampat itu ada beberapa, mungkin lima. Tapi yang beroperasi sekarang hanya satu, yaitu PT Gag. Perusahaan ini milik Antam, BUMN,” ujar Bahlil saat ditemui media, Kamis (5/6/2025).

Menurutnya, kontrak karya PT Gag Nikel diterbitkan pada 2017 dan mulai beroperasi pada 2018 setelah memperoleh dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi, Kementerian ESDM telah menurunkan tim inspeksi ke lapangan.

Tidak Berada di Destinasi Wisata

Bahlil menjelaskan bahwa lokasi tambang PT Gag Nikel tidak berada di kawasan wisata utama seperti Piaynemo, melainkan berjarak sekitar 30-40 kilometer. Kendati demikian, pemerintah tetap memprioritaskan aspek lingkungan dan perlindungan masyarakat lokal dalam aktivitas pertambangan.

Ia juga menyatakan akan melakukan kunjungan langsung ke Sorong dan Pulau Gag dalam waktu dekat untuk meninjau langsung kegiatan pertambangan. Verifikasi lapangan akan menjadi dasar keputusan selanjutnya terkait kelanjutan operasi.

“Agar tidak terjadi kesimpangsiuran, kami putuskan melalui Ditjen Minerba untuk menghentikan sementara operasi PT Gag Nikel sampai hasil verifikasi keluar,” tegasnya.

Meski tetap mendukung program hilirisasi nasional, Bahlil menekankan pentingnya kehati-hatian dan transparansi dalam merespons isu yang berpotensi memicu disinformasi publik.

Gag Nikel Hormati Keputusan Pemerintah

Menanggapi keputusan penghentian sementara, PT Gag Nikel menyatakan mendukung penuh langkah Kementerian ESDM. Plt Presiden Direktur PT Gag Nikel, Arya Arditya, menyebut perusahaan siap bekerja sama dalam proses verifikasi.

“Gag Nikel telah memenuhi seluruh perizinan operasi dan menjalankan prinsip Good Mining Practices. Kami siap menyerahkan dokumen yang dibutuhkan oleh Kementerian,” ujarnya, Jumat (6/6/2025).

Arya juga menegaskan bahwa aktivitas perusahaan tidak berada di dalam kawasan konservasi atau Geopark UNESCO, serta dijalankan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Informasi Tambahan: Legalitas dan Luas Wilayah Tambang

Sebagai informasi, PT Gag Nikel memiliki jenis izin usaha kontrak karya yang terdaftar dalam sistem Mineral One Data Indonesia (MODI) dengan nomor 430.K/30/DJB/2017. Wilayah pertambangan yang dikuasai mencapai 13.136 hektare.

Share This Article