Saham BBTN Melejit 35,8% dalam Sebulan, Analis Prediksi Bisa Tembus Rp1.500

3 Min Read

Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) mencatatkan kenaikan harga paling signifikan di antara saham perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam sebulan terakhir. Hingga akhir sesi pertama perdagangan pada Selasa (29/4/2025), harga saham BBTN melonjak 35,8% ke level Rp1.100.

Kenaikan tersebut jauh melampaui saham bank besar lainnya. Dalam periode yang sama, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 12,2% ke Rp8.725, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 5,2% ke Rp3.830, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) naik 4,9% ke Rp4.900, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) menguat 2,48% ke Rp4.130.

Lonjakan Saham BBTN Didukung Laporan Kinerja Positif

Selama April 2025, harga saham BBTN meroket 24,2% dari Rp885 ke Rp1.100. Bahkan pada perdagangan Senin (28/4/2025), BBTN menjadi saham bank dengan penguatan tertinggi, ditutup naik 6,28% — menyentuh harga tertinggi sejak 13 Januari 2025.

Penguatan ini dipicu oleh publikasi laporan keuangan kuartal I/2025 yang menunjukkan kenaikan laba bersih sebesar 5,1% menjadi Rp904 miliar, dari Rp860 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan laba ini ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit dan penurunan biaya dana (cost of fund), meskipun di tengah tekanan ketidakpastian ekonomi global.

Target Harga Naik, Rekomendasi Beli dari Analis

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis, merevisi target harga saham BBTN menjadi Rp1.400 dari sebelumnya Rp1.100, dengan rekomendasi beli. Revisi ini mencerminkan optimisme terhadap peningkatan return on equity (ROE) BBTN pada 2025 serta kinerja keuangan yang melebihi ekspektasi.

BRI Danareksa Sekuritas juga menaikkan proyeksi laba bersih BBTN menjadi Rp2,5 triliun dari Rp2,47 triliun, dan estimasi pendapatan bunga bersih menjadi Rp13,8 triliun dari sebelumnya Rp12,69 triliun. Selain itu, margin bunga bersih (net interest margin / NIM) ditingkatkan menjadi 3,1% dari 2,9%.

Sementara itu, estimasi biaya kredit (cost of credit / CoC) tetap di 1%, gross NPL di 3,2%, dan ROAE dinaikkan menjadi 9,8% dari 8,7%.

Pandangan optimistis juga datang dari tim riset Mandiri Sekuritas. Analis Kresna Hutabarat dan Boby Kristanto Chandra mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga lebih tinggi, yakni Rp1.500 per saham.

“BBTN mencatat pertumbuhan laba 5% pada kuartal I/2025 yang ditopang oleh penyesuaian pengakuan pendapatan bunga, memberikan tambahan pendapatan sekitar Rp600–700 miliar,” tulis mereka dalam riset.

Share This Article