Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terpantau melemah di tengah langkah strategis perusahaan melakukan pembelian kembali saham (buyback) serta spekulasi merger dengan Grab. Pada perdagangan Kamis pagi (15/5/2025) pukul 10.50 WIB, harga saham GOTO tercatat turun 3,8% ke level Rp76, setelah dibuka di posisi Rp79.
Padahal, emiten teknologi ini telah merealisasikan buyback senilai Rp1,79 triliun hingga akhir April 2025. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen GOTO menyebutkan total saham Seri A yang telah dibeli kembali mencapai 27,79 miliar lembar.
“Total dana yang telah digunakan untuk aksi buyback ini mencapai Rp1,79 triliun atau setara US$112,3 juta,” ungkap manajemen dalam pernyataan resminya, Rabu (14/5/2025).
Sepanjang April saja, perusahaan tercatat membeli sebanyak 1,97 miliar saham. Sebagai perbandingan, jumlah saham yang beredar per akhir Maret 2025 mencapai 25,82 miliar lembar. Dengan tambahan pembelian ini, kepemilikan saham treasuri GOTO naik dari 2,17% menjadi 2,33%.
GOTO juga berencana melanjutkan program buyback dengan nilai maksimal US$200 juta atau sekitar Rp3,3 triliun, menggunakan dana dari kas internal. Manajemen menyatakan, saham yang akan dibeli tidak akan melebihi 10% dari total modal disetor, termasuk saham treasuri yang telah dimiliki.
Sementara itu, muncul rumor pasar terkait rencana penggabungan bisnis antara GOTO dan Grab. Mengutip laporan Reuters, dua sumber menyebut Grab tengah berupaya menjalin kesepakatan akuisisi GOTO pada kuartal kedua tahun ini. Grab bahkan dikabarkan telah menunjuk penasihat untuk mengawal proses tersebut.
Menanggapi spekulasi ini, Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani, memberikan klarifikasi. “Perseroan memahami bahwa dari waktu ke waktu, Grup menerima berbagai penawaran dari pihak luar,” ujarnya pada Kamis (8/5/2025), tanpa memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait kemungkinan merger dengan Grab.