Saham PANI Melejit Hampir 40%! Analis Ramal Bisa Tembus Rp21.000

4 Min Read

Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) menunjukkan performa impresif sepanjang bulan terakhir. Hingga sesi jeda perdagangan Rabu (23/4/2025), harga saham PANI tercatat naik 39,88% menjadi Rp11.400 per saham.

Kenaikan tajam ini turut didukung oleh pandangan positif para analis. Berdasarkan data Bloomberg, tujuh analis kompak merekomendasikan buy untuk PANI, dengan target harga rata-rata mencapai Rp21.558. Target ini mencerminkan potensi return lebih dari 107% dari harga penutupan sebelumnya di Rp10.400 per saham pada Selasa (22/4).

BCA Sekuritas menjadi salah satu pihak yang tetap optimistis terhadap saham PANI. Analis mereka, Ryan Yani Santoso, mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp21.000, yang mencerminkan potensi kenaikan 113,7% dari level Rp9.825.

Ryan menjelaskan bahwa meskipun saham PANI sempat terkoreksi lebih dari 40% di awal tahun, perusahaan kini membidik marketing sales sebesar Rp5,3 triliun pada 2025 — turun sekitar 11,8% dari capaian tahun lalu yang mencapai Rp6,01 triliun.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya penjualan lahan komersial, sementara penjualan residensial diproyeksi tetap stabil. Namun, seiring bertambahnya penghuni kawasan PIK 2 dan berkembangnya fasilitas hiburan, permintaan lahan komersial diperkirakan akan kembali menguat.

Selain itu, Ryan menyoroti kemampuan PANI dalam mengonversi cadangan lahannya menjadi penjualan aktual. Sepanjang 2024, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp6 triliun dengan cadangan lahan seluas 918 hektare yang masih bisa dikembangkan.

Strategi ekspansi lewat aksi korporasi juga menjadi pendorong kinerja PANI. Perusahaan meningkatkan kepemilikan pada entitas anak seperti PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC) dan PT Mega Andalan Sukses (MAS) menjadi 64,62%.

Salah satu katalis utama yang dinilai akan mendorong performa PANI adalah beroperasinya Seksi 1 Jalan Tol Kataraja (Kamal–Teluk Naga–Rajeg) sepanjang 7 km yang dijadwalkan aktif pada Mei 2025. Jalan tol ini dinilai akan memperkuat konektivitas ke kawasan CBD PIK 2 dan berpotensi mendongkrak marketing sales mulai pertengahan tahun.

Analis dari Ciptadana Sekuritas, Yasmin Soulisa, menambahkan bahwa tol Kataraja akan memperkuat akses dari Bandara Soekarno-Hatta maupun dari pusat kota Jakarta menuju kawasan PANI. Ciptadana pun memberikan rekomendasi beli untuk saham PANI dengan target harga Rp17.100.

Yasmin juga menyoroti model bisnis PANI yang unik, di mana uang muka tidak bisa dikembalikan. Hal ini dinilai mampu menjaga stabilitas permintaan tanah serta menekan risiko pembatalan pembelian. Meski begitu, risiko tetap ada, seperti potensi kenaikan suku bunga, penurunan marketing sales, dan keterlambatan pembangunan infrastruktur.

Kilas Balik dan Kinerja Keuangan

Secara tahunan (year-to-date), saham PANI masih mencatat penurunan 33,77% dibandingkan awal 2025. Tekanan ini sebagian besar disebabkan oleh kisruh terkait proyek pagar laut yang sempat membuat investor cemas.

Namun demikian, setelah merilis laporan keuangan tahun 2024, saham PANI mulai pulih secara bertahap. Pendapatan bersih tercatat sebesar Rp2,83 triliun atau tumbuh 31,21% year on year (YoY), didorong oleh penjualan tanah dan bangunan yang mencapai Rp2,77 triliun.

Dari sisi beban pokok, perusahaan mencatat kenaikan sebesar 15,53% YoY menjadi Rp1,24 triliun. Meskipun demikian, laba kotor meningkat signifikan hingga 46,91% menjadi Rp1,58 triliun.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp623,91 miliar — melesat 131% dibandingkan perolehan tahun 2023 yang sebesar Rp270,03 miliar.

Wakil Presiden Direktur PANI, Alexander Halim Kusuma, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras di tengah berbagai tantangan selama 2024. “Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja PANI ke depan dan menjaga keberlanjutan kesuksesan kami,” ungkapnya dalam pernyataan resmi, Selasa (4/3/2025).

Sementara itu, Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma alias Aguan, menyebut target marketing sales sebesar Rp5,3 triliun tahun ini telah disesuaikan secara konservatif berdasarkan kondisi pasar properti Jabodetabek di kuartal pertama 2025. Strategi ini disebut akan menjaga fleksibilitas perusahaan dalam menyikapi peluang dan tantangan sepanjang tahun.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi.

Share This Article