PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI telah menyiapkan dana sebesar Rp1,7 triliun untuk melunasi pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan yang akan jatuh tempo pada 24 Juni 2025.
Mengacu pada keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dikutip Rabu (28/5/2025), surat utang yang akan dilunasi adalah Sukuk Mudharabah Berlandaskan Keberlanjutan Berkelanjutan I Bank BSI Tahap I Tahun 2024 Seri A.
“Perseroan telah menyiapkan dana untuk pelunasan pokok sukuk sebesar Rp1,7 triliun beserta bagi hasilnya,” ujar Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar.
Sukuk tersebut merupakan bagian dari total penerbitan Rp3 triliun yang dirilis BSI pada tahun lalu. Instrumen ini menawarkan imbal hasil antara 6,40% hingga 7,20%, dengan tenor bervariasi antara 1, 2, dan 3 tahun—masing-masing dikemas dalam Seri A, B, dan C.
Danai Proyek Ramah Lingkungan dan Sosial
Dalam prospektusnya, BSI menjelaskan bahwa dana hasil penerbitan sukuk ini digunakan untuk mendanai portofolio pembiayaan yang masuk dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS), sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen BSI terhadap implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG).
Rencana Terbitkan Sukuk Berkelanjutan Kedua
Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, mengungkapkan bahwa perseroan berencana menerbitkan seri kedua dari sukuk berkelanjutan pada tahun ini dengan target dana sebesar Rp3 triliun.
“Tahun lalu kami menerbitkan sustainable sukuk seri pertama, dan alhamdulillah respons pasar sangat positif, bahkan permintaan melebihi target hingga tiga kali lipat,” ujar Bob dalam acara BSI Global Islamic Finance Summit di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Bob menambahkan bahwa penerbitan sukuk seri kedua ditargetkan rampung pada semester I/2025. Dana yang dihimpun akan diarahkan untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan yang selaras dengan misi sosial dan lingkungan, sejalan dengan arah strategis bank syariah terbesar di Indonesia tersebut.