PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) mengumumkan rencana ekspansi ke bisnis energi hijau dengan memproduksi compressed biogas atau bio-CNG. Langkah ini dilakukan melalui penambahan kegiatan usaha di bidang pengadaan gas bio, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menerapkan zero waste policy dan strategi dekarbonisasi.
Dalam keterbukaan informasi, manajemen SMAR menyampaikan bahwa produksi minyak sawit dari buah kelapa sawit menghasilkan limbah padat maupun cair, termasuk palm oil mill effluent (POME). Limbah tersebut selama ini dimanfaatkan untuk pupuk dan bahan bakar, namun pengelolaan POME yang tidak optimal berpotensi melepaskan gas metana—salah satu kontributor besar emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di sektor sawit.
“Sebagai bagian dari komitmen perseroan dalam menerapkan praktik produksi yang berkelanjutan, kami memiliki Kebijakan Tanpa Limbah, di mana limbah hasil proses produksi kami kurangi, gunakan kembali, dan daur ulang,” tulis manajemen SMAR, Kamis (8/5/2025).
Sebagai langkah lanjutan, SMAR berencana membangun fasilitas biogas yang dapat menangkap gas metana dari POME dan mengubahnya menjadi bio-CNG. Energi terbarukan ini akan dimanfaatkan untuk kebutuhan internal, menggantikan gas alam dan solar berbasis bahan bakar fosil. Manajemen menyatakan bahwa strategi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan efisiensi energi dan penghematan biaya operasional.
“Selain risiko perubahan iklim, perseroan juga melihat potensi nilai ekonomis dari bio-CNG, mengingat produk ini dapat dijual secara komersial,” ujar manajemen.
Lebih jauh, inisiatif ini juga diharapkan membuka peluang tambahan melalui perdagangan karbon dan penjualan carbon credit, baik di pasar domestik maupun internasional. Seiring berkembangnya kerangka regulasi dan ekosistem pasar karbon, SMAR melihat langkah ini sebagai strategi antisipatif terhadap potensi kebijakan pajak karbon di sektor agribisnis di masa depan.
