PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) anak usaha SIG, membuka tahun 2025 dengan pencapaian cemerlang. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan berhasil menjual 533.337 ton semen—meningkat 10 persen dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu yang mencatatkan 486.643 ton.
Tak hanya bertumpu pada sektor utama, pertumbuhan juga disokong dari lini produk diversifikasi. Penjualan white clay tercatat mengalami lonjakan signifikan hingga 104 persen, dari 4.468 ton menjadi 9.125 ton pada periode yang sama.
Dampak dari peningkatan penjualan ini mendorong pendapatan perusahaan naik 22 persen menjadi Rp527,82 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp432,4 miliar.
Sebagian besar kontribusi pendapatan berasal dari penjualan kepada pihak terafiliasi senilai Rp487,11 miliar, ditambah penjualan kepada pihak ketiga sebesar Rp34,27 miliar, serta lini non-semen yang menyumbang Rp6,42 miliar.
Dari sisi profitabilitas, SMBR mencatat lompatan laba bersih menjadi Rp48,96 miliar, atau meningkat lebih dari delapan kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,07 miliar. EBITDA juga menunjukkan pertumbuhan 62 persen, mencapai Rp130,08 miliar—mencerminkan efisiensi operasional yang semakin optimal.
Kinerja keberlanjutan pun turut mengalami peningkatan. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berhasil ditekan menjadi 548,42 kgCO₂ per ton semen ekuivalen, turun dari 594,51 kgCO₂ pada kuartal pertama 2024. Capaian ini didorong pemanfaatan bahan bakar alternatif (AFR) yang melonjak 82 persen menjadi 5.273 ton. Thermal Substitution Rate (TSR) pun meningkat dari 1,84 persen menjadi 3,16 persen.
Pencapaian tersebut merupakan buah dari strategi bisnis yang sejalan dengan arahan induk usaha SIG, termasuk penerapan prinsip Manufacturing Excellence, inisiatif efisiensi biaya, serta penguatan aspek keberlanjutan.
“Pertumbuhan pada awal tahun ini mencerminkan keberhasilan kami dalam mengimplementasikan strategi yang terintegrasi dengan induk usaha. Hal ini tidak hanya memperkuat daya saing, tetapi juga menciptakan nilai berkelanjutan bagi perusahaan,” ujar Hari Liandu, VP Corporate Secretary SMBR, dalam keterangan resminya, Senin (5/5).
Hari menambahkan, perusahaan akan terus melanjutkan tren positif ini melalui inovasi, efisiensi operasional, serta kolaborasi yang erat dengan SIG dalam menghadapi dinamika industri ke depan.
Sebagai tambahan dorongan positif, SMBR juga memperoleh peningkatan peringkat kredit dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada April lalu. Peringkat naik dari idA+ (stabil) menjadi idAA– (stabil), mencerminkan kondisi keuangan yang makin solid berdasarkan laporan audit per 31 Desember 2024 dan posisi strategis perusahaan dalam grup SIG.
“Dengan kinerja yang terus membaik, kami optimistis SMBR mampu memberi kontribusi berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan serta mendorong pembangunan, khususnya di wilayah Sumatera bagian Selatan,” tutup Hari.