PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dikabarkan tengah merancang langkah strategis dengan mempertimbangkan divestasi salah satu anak usahanya di sektor layanan kesehatan, yakni PT Administrasi Medika (AdMedika). Aksi korporasi ini merupakan bagian dari restrukturisasi portofolio agar Telkom dapat lebih fokus pada lini inti bisnis digital dan infrastruktur telekomunikasi.
Mengutip laporan Bloomberg, Telkom menargetkan nilai penjualan AdMedika minimal sebesar US$100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun. AdMedika sendiri didirikan pada 2002 dan resmi bergabung dengan Telkom Group pada 2010 lewat PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra). Kala itu, Telkom membeli 75% saham AdMedika seharga sekitar Rp128 miliar atau US$7,9 juta, yang berarti nilai investasinya kini berpotensi tumbuh lebih dari 12 kali lipat dalam 14 tahun.
Sumber yang mengetahui rencana ini menyebut Telkom telah menunjuk penasihat keuangan dan mulai mengukur minat calon pembeli. Meski belum ada kepastian transaksi, proses komunikasi tengah berlangsung.
Pihak Telkom, melalui SVP Group Sustainability & Corporate Communication Ahmad Reza, menyatakan bahwa perusahaan secara rutin mengevaluasi portofolio bisnisnya untuk memastikan keselarasan dengan strategi jangka panjang. “Jika ada perkembangan, akan kami informasikan secara resmi,” ujar Reza kepada media pada Rabu (4/6/2025).
Fokus TLKM Beralih ke Digital Core Business
AdMedika selama ini beroperasi di bidang layanan manajemen klaim kesehatan dan provider management service, serta memiliki platform digital MyAdMedika. Perusahaan ini telah bermitra dengan lebih dari 8.400 fasilitas kesehatan di Indonesia dan luar negeri seperti Malaysia, Singapura, India, dan China, serta melayani lebih dari 5,3 juta anggota.
Sejak 2016, AdMedika telah bertransformasi dari perusahaan Third Party Administration (TPA) menjadi penyedia layanan digital healthtech menyeluruh. Namun, secara strategis, AdMedika dinilai tidak memiliki integrasi substansial dengan lini utama Telkom seperti Telkomsel, IndiHome, maupun ekosistem cloud dan data center milik Telkom Digital. Hal ini berbeda dengan entitas seperti MetraNet, PINS Indonesia, dan TelkomSigma yang masih mendukung core digital business Telkom.
Langkah pelepasan AdMedika dianggap logis untuk mengefisienkan struktur korporasi dan mengurangi beban manajerial terhadap unit bisnis yang tidak selaras dengan arah strategis jangka panjang perusahaan.
Kinerja TLKM Kuartal I/2025 Masih Tertekan
Di tengah wacana divestasi ini, kinerja Telkom pada kuartal I/2025 tercatat mengalami penurunan. Laba bersih mencapai Rp5,81 triliun, turun 3,96% dari Rp6,05 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba per saham dasar juga terkoreksi dari Rp61,10 menjadi Rp58,65. Pendapatan turun tipis sebesar 2,11% dari Rp37,42 triliun menjadi Rp36,63 triliun.
Beban operasional dan pemeliharaan tercatat Rp9,6 triliun, relatif stabil dari tahun lalu. Namun beban karyawan naik menjadi Rp4,15 triliun dari Rp4,12 triliun.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyatakan bahwa perusahaan tetap menunjukkan resiliensi di tengah tantangan makro ekonomi dan melemahnya daya beli. “Fokus kami tetap pada penguatan infrastruktur dan bisnis digital, serta penyederhanaan produk demi memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan,” ujarnya.
Ririek juga menekankan pentingnya fokus pada platform digital, layanan konektivitas (IndiHome, Telkomsel), dan infrastruktur strategis seperti data center, fiber, dan edge computing sebagai fondasi transformasi menuju digital telco unggul.
Analis: Prospek TLKM Netral, Dukungan Datang dari Segmen Data Center
Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, menilai kinerja TLKM sepanjang 2025 cenderung netral karena pertumbuhan pendapatan dan laba melambat. Meski demikian, konsolidasi IndiHome dan Telkomsel, serta ekspansi layanan enterprise dan data center melalui NeutraDC masih menjadi tumpuan utama pertumbuhan jangka panjang.
“Transformasi bisnis B2B dan B2C serta penguatan solusi digital menjadi katalis positif yang dapat menopang kinerja TLKM ke depan,” jelas Sukarno.
Dengan langkah divestasi AdMedika ini, Telkom menunjukkan komitmen untuk mempercepat transformasi menjadi digital telco yang lebih fokus dan efisien.