Tol Terintegrasi Tanggul Laut di Semarang Capai 44%, Solusi Ganda Rob dan Kemacetan

2 Min Read

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat penyelesaian proyek Jalan Tol Semarang–Demak, khususnya pada Seksi 1 yang menghubungkan Kaligawe hingga Sayung. Hingga 12 Juni 2025, perkembangan konstruksi sepanjang 10,64 kilometer ini telah mencapai 44,26 persen.

Jalan tol ini nantinya akan terkoneksi dengan Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall), yang memiliki fungsi ganda: sebagai jalur transportasi sekaligus penahan rob yang kerap melanda kawasan Semarang, termasuk wilayah industri Terboyo.

- Advertisement -

“Keberadaan tol ini akan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Pantura yang selama ini dikenal rawan kemacetan,” ujar Menteri PUPR Dody Hanggodo, dikutip dari akun resmi Instagram @kementerianpu pada Sabtu (21/6/2025).

Secara keseluruhan, ruas tol Semarang–Demak memiliki panjang 26,95 km dan terbagi dalam dua seksi. Seksi 1 Kaligawe–Sayung sepanjang 10,64 km dibangun di atas perairan, sementara Seksi 2 Sayung–Demak sepanjang 16,31 km melintasi daratan dan sudah mulai beroperasi sejak 25 Februari 2023.

Tak hanya membangun jalan tol, Kementerian PUPR juga mengerjakan proyek pengendalian banjir melalui pembangunan Sistem Drainase Tenggang–Sringin Tahap 1. Proyek ini ditargetkan mampu mengurangi risiko banjir di lahan seluas 4.429 hektare, melindungi sekitar 254.000 penduduk atau 119.000 kepala keluarga di tiga kecamatan di Semarang.

- Advertisement -

Adapun pengerjaan Seksi 1 tol Semarang–Demak dibagi menjadi tiga paket. Paket 1A telah rampung 65,92 persen, Paket 1B mencapai 42,97 persen, dan Paket 1C baru menyelesaikan 22,77 persen pekerjaan.

Pada Seksi 1C juga dibangun dua kolam retensi sebagai bagian dari infrastruktur pengendali banjir. Kolam Retensi Terboyo memiliki luas 189 hektare dengan panjang tanggul 6,55 km, sedangkan Kolam Retensi Sriwulan mencakup area 28 hektare dengan tanggul sepanjang 2,10 km.

Share This Article