Trump Ancam Iran: Serukan ‘Menyerah Tanpa Syarat’, Pertimbangkan Serangan Militer Langsung

4 Min Read

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan tengah mempertimbangkan opsi serangan militer terhadap Iran di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Tel Aviv. Menurut laporan NBC News pada Selasa (17/6/2025), Trump secara terbuka menuntut Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, untuk “menyerah” dalam konflik yang melibatkan Israel.

Serangan langsung oleh militer AS menjadi salah satu opsi yang dibahas dalam rapat terbatas Dewan Keamanan Nasional AS yang digelar di Situation Room Gedung Putih pada Selasa sore. Rapat tersebut berlangsung hanya beberapa jam setelah Trump menegaskan bahwa pihaknya “tahu persis” lokasi persembunyian Khamenei.

- Advertisement -

“Kesabaran kami hampir habis,” tulis Trump dalam unggahannya di Truth Social, Rabu (18/6/2025). “Dia target yang mudah, tapi aman di sana. Kami tidak akan menghabisinya—setidaknya untuk saat ini.”

Trump juga mengklaim bahwa AS kini “mengendalikan penuh wilayah udara Iran”, namun menekankan bahwa pihaknya tidak ingin melihat rudal diluncurkan ke warga sipil atau tentara Amerika. Dalam unggahan selanjutnya, ia secara eksplisit menyerukan: “MENYERAH TANPA SYARAT!”

Isyarat Intervensi Langsung

Pemerintah AS menegaskan tidak terlibat dalam serangan pendahuluan yang dilakukan Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025), yang memicu rentetan serangan rudal selama lima hari. Namun, komentar Trump belakangan menunjukkan sikap lebih terbuka terhadap intervensi militer langsung demi mendukung ofensif Israel.

- Advertisement -

Ancaman Trump kepada Khamenei muncul hanya dua hari setelah laporan menyebutkan bahwa ia telah memveto rencana Israel untuk melakukan pembunuhan terhadap pemimpin tertinggi Iran itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merespons laporan tersebut dengan tenang, menyebut tidak ingin “terburu-buru menyimpulkan” perbedaan pandangan dengan Trump.

Menurut The New York Times, Trump juga tengah mempertimbangkan dukungan AS untuk menghancurkan fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Iran di Fordo, yang hanya bisa dilumpuhkan dengan bom penghancur bunker terbesar milik AS. Hingga kini, Gedung Putih belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan tersebut.

Imbas ke Pasar & Langkah Militer

Ketegangan geopolitik ini langsung berdampak ke pasar keuangan dan komoditas. Pada penutupan perdagangan Selasa (17/6), indeks utama Wall Street melemah:

  • Dow Jones turun 0,7% (hampir 300 poin)
  • S&P 500 turun lebih dari 0,8%
  • Nasdaq terkoreksi 0,9%

Sementara itu, harga minyak mentah dunia melonjak hingga 4,3% ke level hampir US$ 75 per barel.

Di sisi militer, NBC melaporkan bahwa Pentagon kini mengirim lebih banyak kapal perang, termasuk kapal induk tambahan, ke kawasan Timur Tengah. Sebelumnya, militer AS telah mengerahkan sejumlah aset untuk membantu Israel menghadang rudal Iran.

Trump mengawali ancaman pada Selasa pagi dengan klaim bahwa AS memiliki “kontrol penuh atas langit Iran”. Ia menegaskan bahwa sistem pertahanan udara Iran tidak sebanding dengan teknologi militer canggih milik AS. “Tidak ada yang bisa menandingi buatan Amerika,” tegasnya.

Sindir Macron, Tinggalkan G7

Menariknya, Trump juga menyindir Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut AS tengah mendorong gencatan senjata di Timur Tengah. Trump menolak klaim tersebut dan mengatakan bahwa keputusannya untuk kembali ke Washington dari KTT G7 di Kanada “tidak ada hubungannya dengan gencatan senjata”.

“Dia tidak tahu alasan saya kembali. Tapi itu jelas bukan untuk mengurus gencatan senjata. Tunggu saja!” tulis Trump dalam unggahan penutupnya.

Share This Article