Uni Eropa Ajukan Proposal Revisi untuk Bangkitkan Dialog Perdagangan dengan AS

3 Min Read

Uni Eropa (UE) mengajukan proposal perdagangan revisi kepada Amerika Serikat sebagai upaya strategis untuk menghidupkan kembali dialog transatlantik yang selama ini mengalami hambatan. Langkah ini muncul di tengah meningkatnya keraguan terkait kemungkinan tercapainya kesepakatan di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Mengutip Bloomberg, Kamis (22/5/2025), dokumen yang dikirim ke Washington awal pekan ini menunjukkan itikad kompromi dari Brussels. Dalam proposal tersebut, UE mengusulkan pengurangan tarif secara bertahap hingga nol persen untuk produk pertanian non-sensitif dan barang industri. Selain itu, dokumen itu menegaskan pentingnya penghormatan terhadap nilai-nilai bersama, seperti perlindungan hak buruh, standar lingkungan, serta keamanan ekonomi.

- Advertisement -

Uni Eropa juga menawarkan kemitraan strategis di sektor energi, kecerdasan buatan (AI), dan konektivitas digital. Topik lain yang diangkat meliputi pengakuan standar pertanian, kesepakatan pengadaan publik, aturan asal barang, serta pembentukan landasan perdagangan digital yang lebih adil. Proposal ini merespons dokumen negosiasi sebelumnya dari AS, yang menurut seorang pejabat UE berisi tuntutan sepihak yang tidak realistis, sulit dinegosiasikan, dan mengancam kedaulatan regulasi serta sistem perpajakan Eropa.

AS selama ini mengkritik kebijakan digital UE, khususnya penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dianggap sebagai hambatan perdagangan. Namun, UE bersikeras bahwa PPN dikenakan secara adil kepada produk domestik maupun impor.

Meski Komisi Eropa belum memberikan komentar resmi, sumber internal menyatakan pembahasan akan terus berlanjut dengan rencana pertemuan tingkat politik yang dijadwalkan pada awal bulan depan. Negosiasi formal masih menunggu mandat dari negara-negara anggota UE. Di balik upaya mencapai kesepakatan yang seimbang, UE juga mempersiapkan skenario alternatif jika pembicaraan berakhir buntu.

- Advertisement -

Respons Balasan Uni Eropa

Blok 27 negara ini telah menyiapkan rencana untuk mengenakan tarif tambahan terhadap ekspor AS senilai 95 miliar euro (sekitar US$108 miliar) sebagai respons atas pungutan balasan Trump dan tarif 25% untuk mobil serta beberapa suku cadang.

Sebagai langkah meredam eskalasi, awal Mei lalu UE menyetujui penundaan selama 90 hari terhadap sejumlah tarif balasan terkait kebijakan tarif 25% untuk baja dan aluminium. Penundaan ini menyusul keputusan Trump menurunkan tarif balasan produk UE dari 20% menjadi 10%. Namun, Presiden AS tetap mengancam akan memperluas tarif ke sektor semikonduktor, farmasi, film, dan suku cadang pesawat.

Beberapa negara anggota UE mendesak Brussels untuk tidak segan melakukan pembalasan jika ancaman tarif tersebut benar-benar dijalankan selama proses negosiasi.

Meski kesepakatan terbaru AS dengan Inggris dan China menunjukkan adanya batas dalam kebijakan ketegangan dagang Trump, pejabat UE menilai pola tersebut belum tentu berlaku pada hubungan dagang transatlantik. Kesepakatan itu justru menegaskan bahwa tarif dasar dan kebijakan sektoral akan tetap menjadi bagian dari pendekatan perdagangan Washington.

Share This Article