Volvo Cars Pangkas 3.000 Pekerjaan di Tengah Tekanan Industri Otomotif

2 Min Read

Perusahaan otomotif asal Swedia, Volvo Cars, mengumumkan pengurangan sekitar 3.000 posisi sebagai bagian dari langkah efisiensi biaya di tengah tantangan yang tengah melanda industri otomotif global, termasuk ketegangan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi yang menyertainya.

Dalam pernyataan resmi pada hari Senin, perusahaan menyebutkan bahwa sekitar 1.200 posisi yang terdampak berasal dari tenaga kerja di Swedia. Selain itu, sekitar 1.000 konsultan yang mayoritas juga berada di Swedia akan dihentikan. Sisanya merupakan pemangkasan di pasar internasional lainnya. Sebagian besar posisi yang dihapus merupakan pekerjaan kantor (non-produksi).

- Advertisement -

“Keputusan ini sangat sulit, namun merupakan langkah penting untuk memperkuat dan meningkatkan ketahanan Volvo Cars,” ujar Presiden dan CEO Volvo Cars, Håkan Samuelsson.

“Kami berada dalam masa penuh tantangan di industri otomotif. Untuk menghadapinya, kami perlu memperbaiki arus kas serta menurunkan biaya secara struktural,” tambahnya.

Saat ini, Volvo Cars—yang dimiliki oleh Geely asal Tiongkok—mempekerjakan sekitar 42.600 staf tetap secara global.

Industri otomotif dunia memang sedang menghadapi berbagai tekanan, mulai dari meningkatnya biaya bahan baku, menurunnya permintaan di pasar Eropa, hingga tarif impor 25% yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap mobil dan baja.

Volvo Cars memiliki kantor pusat dan fasilitas pengembangan produk di Gothenburg, Swedia. Selain itu, produksi kendaraan dilakukan di Belgia, negara bagian South Carolina di AS, serta di Tiongkok.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article