Wall Street Menguat Ditopang Optimisme Perdagangan AS-China dan Harapan Tarik-Ulur Tarif Usai

3 Min Read

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Selasa (10/6/2025), seiring optimisme investor terhadap hasil positif dari pembicaraan perdagangan antara AS dan China yang berpotensi mengurangi ketegangan tarif tinggi antar kedua negara.

Menurut data Reuters yang dirilis Rabu (11/6/2025), indeks S&P 500 mencatat kenaikan sebesar 33,95 poin atau 0,57% menjadi 6.039,83. Nasdaq Composite naik 125 poin atau 0,64% ke level 19.717,33. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turut menguat 119,44 poin atau 0,28% ke 42.881,20.

- Advertisement -

Kenaikan ini terjadi di tengah harapan pasar terhadap perbaikan syarat-syarat perdagangan, setelah kesepakatan awal yang tercapai bulan lalu sempat dibayangi oleh tuduhan Washington bahwa Beijing melakukan pembatasan ekspor rare earth minerals—bahan vital bagi industri dirgantara, semikonduktor, dan pertahanan.

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyatakan bahwa pembicaraan dagang berjalan “cukup baik” dan diharapkan bisa mencapai titik temu pada Selasa malam, meskipun tidak menutup kemungkinan negosiasi berlanjut hingga Rabu waktu setempat.

Optimisme Pasar & Ancaman Tarif “Hari Pembebasan”

Sentimen positif di Wall Street turut didorong oleh ekspektasi bahwa pembicaraan ini dapat menggagalkan penerapan tarif baru ala “Hari Pembebasan” yang sempat digagas Presiden Donald Trump. Pasar saham AS dalam beberapa pekan terakhir mencatatkan reli kuat, membalikkan pelemahan tajam yang terjadi pada April akibat ketegangan dagang global.

- Advertisement -

S&P 500 kini diperdagangkan mendekati rekor tertingginya yang sempat dicapai pada Februari 2025, mencerminkan keyakinan bahwa hambatan perdagangan bisa segera dikurangi.

“Harapannya, mereka akan menemukan solusi damai dan bahwa tarif Hari Pembebasan tidak pernah menjadi kenyataan. Anda tidak bisa mempertahankan valuasi pasar seperti sekarang jika skenario tarif ekstrem benar-benar terjadi,” ujar Scott Ladner, Kepala Investasi di Horizon Investments.

Fokus Investor: Inflasi dan Pertumbuhan Global

Selain perkembangan negosiasi dagang, perhatian pelaku pasar kini juga tertuju pada data inflasi konsumen AS yang akan dirilis Rabu ini, yang dapat memberi sinyal arah kebijakan suku bunga The Fed.

Sementara itu, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global 2025 sebesar 0,4 poin menjadi 2,3%. Lembaga itu memperingatkan bahwa tarif perdagangan yang lebih tinggi dan ketidakpastian geopolitik menimbulkan tekanan signifikan bagi hampir seluruh perekonomian dunia.

Dengan kombinasi antara optimisme perdagangan dan kehati-hatian terhadap inflasi serta pertumbuhan global, investor kini bersikap selektif sambil menanti kepastian dari data dan arah kebijakan ekonomi berikutnya.

Share This Article