Xiaomi Bukukan Lonjakan Pendapatan 47,4% Berkat Agresif Ekspansi ke Kendaraan Listrik

2 Min Read

Xiaomi melaporkan lonjakan pendapatan signifikan sebesar 47,4% secara tahunan pada kuartal I-2025, seiring dengan ekspansi agresif perusahaan teknologi asal Tiongkok ini ke industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Dalam laporan keuangan yang dirilis pada Selasa (27/5), Xiaomi mencatat pendapatan sebesar 111,3 miliar yuan atau setara dengan US$ 15,48 miliar untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2025.

- Advertisement -

Capaian ini melampaui ekspektasi konsensus yang dihimpun dari 17 analis LSEG, yang sebelumnya memperkirakan pendapatan hanya sebesar 107,6 miliar yuan.

Laba bersih yang disesuaikan (adjusted net profit) juga mengalami pertumbuhan signifikan, naik 64,5% secara tahunan menjadi 10,7 miliar yuan—jauh melampaui estimasi pasar sebesar 8,96 miliar yuan.

Salah satu pendorong utama pertumbuhan ini adalah keberhasilan Xiaomi di pasar kendaraan listrik, khususnya melalui sedan listrik SU7 yang debut pada tahun lalu.

- Advertisement -

Sejak diluncurkan, SU7 telah mencatatkan pengiriman lebih dari 258.000 unit, dan secara konsisten mengungguli penjualan Tesla Model 3 di pasar Tiongkok sejak Desember 2024. Selama kuartal I-2025 saja, Xiaomi berhasil menjual 75.869 unit SU7, menghasilkan pendapatan dari divisi kendaraan listrik mencapai 18,1 miliar yuan.

Xiaomi juga mengumumkan rencana peluncuran produk terbaru, SUV listrik YU7, yang dijadwalkan mulai dipasarkan pada Juli 2025. Meskipun harga resmi belum diungkapkan, perusahaan mengindikasikan bahwa varian tertinggi YU7 kemungkinan akan dibanderol 60.000–70.000 yuan lebih mahal dari Tesla Model Y, yang saat ini dijual mulai dari 263.500 yuan (sekitar US$ 36.574).

Namun, langkah Xiaomi di sektor EV tidak sepenuhnya mulus. Perusahaan sempat mendapat sorotan tajam menyusul insiden kecelakaan fatal yang melibatkan SU7 dalam mode bantuan berkendara pada akhir Maret. Situasi ini diperburuk dengan tudingan iklan menyesatkan, yang memaksa Xiaomi untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka pada awal Mei.

Meski dihadang tantangan, performa saham Xiaomi tetap menunjukkan tren positif sejak April 2025. Lonjakan ini mendorong kapitalisasi pasar perusahaan menjadi sekitar US$ 170 miliar, melampaui BYD yang selama ini dikenal sebagai produsen EV terbesar di China dengan nilai pasar sekitar US$ 161 miliar, menurut data LSEG.

Share This Article